Metroterkini.com - Honda Tiger lansiran 1995 milik Sandi Surnadi berhasil pincut modifikator asal Amerika Serikat, Yaniv Evan di ajang Kustomfest 2015. Pria asal Bandung ini berhasil menjadi yang terbaik mengalahkan tujuh modifikator lokal lain lain yang masuk sebagai finalis di ajang tahunan ini.
Pada Kustomfest tahun ini, Yanir Evan sengaja didatangkan pihak penyelenggara sebagai juri tamu sekaligus diminta menetapkan konsep modifikasi yang harus diselesaikan para peserta "builder" lokal. Yanif kemudian mengusung tema, "Powerplant Motorcycles Challenge 2015".
Syaratnya, mesin tidak boleh lebih dari 250 cc, karena melihat banyaknya populasi sepeda motor jenis ini dan bergaya cafe racer. Proses modifikasi juga hanya dibatasi maksimal sebulan, setelah resmi diumumkan.
"Saya bangun motor ini dalam waktu tiga minggu setelah ada rilis resmi dari Zeneos. Modalnya cuma mengembangkan konsep sketsa yang diberikan, tapi dari awal saya memang sudah suka dengan konsep-konsep modifikasi Yaniv, sudah sering mengikutinya dari Youtube," ucap Sandi di Yogyakarta, dilansir kompas Selasa (6/10/15).
Sandi menjelaskan, proses pengerjaan motor ini benar-benar dari nol. Dari penampilannya, memang bisa dibilang hasil modifikasi bengkel Axietruzgrage ini paling mendekati dengan sketsa yang digambar sendiri oleh Yaniv ketika mengumumkan tema perlombaan.
"Saya kerjakan siang-malam. Untuk biaya memang tidak terlalu banyak karena sebagian saya sudah ada beberapa aksesorisnya, kalau untuk mesin sendiri saya pakai mesin yang ada di motor almarhum bapak saya," kata Sandi.
Garapan awal dimulai dari rangka, tangki, sampai bentuk sok depan custom. Ketiga komponen utama ini digarap dalam waktu singkat, meskipun kalau melihat hasilnya, tetap rapi. Beberapa detail khas Yaniv seperti tanda petir dan kunci yang selalu melekat pada hasil modifikasinya juga sengaja "dicontek" pada rangka.
Urusan kaki-kaki, depan menggunakan pelek palang 18 inci berbalut Zeneos ZN 120/80/18 di bagian depan, sedangkan sektor belakang menggunakan pelek CBX400 yang telah diubah. Sebagai sponsor, memang seluruh modifikasi ini wajib menggunakan ban lansiran Gajah Tunggal Group itu.
Setelah membentuk tangki, Sandi memilih menggunakan setang model dengan sudut tekukan khas cafe racer. Pilihan ini justru membuat kesan klasik sepeda motor ini tetap terasa. Biasanya builder lain akan memilih setang model jepit yang terkesan lebih sporty.
Sentuhan Akhir
Sebagai sentuhan akhir, Sandi melaburkan beberapa kombinasi warna pada karyanya. Ada tiga warna yang dominan, hitam, abu-abu, dan raw finish yang melekat pada sepeda motor ini. Ditambah beberapa detail warna emas, perak, dan krom pada beberapa grafiti nomor dan tema modifikasi "Powerplant" di kedua sisi tangki.
Setelah pengecatan giliran part aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap tampilannya. Mulai dari lampu utama aftermarket, stoplamp milik BSA, jok, sampai saluran pipa buang yang dibuat serasi mengimbangi tampilannya.
Karya Sandi mendapat apresiasi tertingi dari Yaniv. Atas prestasinya ini pun, Sandi berhak mendapat hadiah berangkat ke Jepang untuk menyaksikan 24th Annual Mooneyes-Yokohama Hot road custom Show, 6 Desember mendatang.[kms]