Metroterkini.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan saat mengambil kebijakan yang tidak berpihak ke rakyat, termasuk saat mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Diakui Jokowi hal, jika hal itu mengabaikan kesejahteraan rakyat. Namun Jokowi mengaku kebijakan pengalihan subsidi BBM sangat mendesak dan krusial. Ini untuk mengalihkan belanja pemerintah dari sektor konsumtif ke sektor produktif.
"Pemerintah dinilai seakan-akan tidak berpihak kepada rakyat, tapi moral politik saya membuat saya harus bertindak menghentikan praktik yang tidak benar," kata Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, kemarin.
Menurutnya dana pengalihan subsidi BBM tersebut telah dialihkan untuk pembangunan dan memperkuat jaring pengaman sosial. Selain itu dana pengalihan tersebut, untuk perlindungan sosial yang dikelola secara berkelanjutan dan menggerakkan sektor usaha mikro dan infrastruktur.
"Untuk sementara waktu kebijakan tersebut memberikan rasa tidak nyaman dalam kehidupan kita. Tapi untuk jangka panjang kebijakan tersebut akan berbuah manis," katanya.
Tambah Jokowi, bagi masyarakat yang kurang beruntung dan rentan terhadap perubahan, pemerintah telah menyiapkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Asistensi Sosial untuk penyandang disabilitas yang akan terus didukung oleh pemerintah.
"Berbagai program itu merupakan jaringan pengaman sosial agar saudara-saudara kita yang kurang beruntung, pada saat terjadi gejolak tidak mengalami penurunan tingkat kesejahteraan. Mereka harus tetap jadi bagian dari pembangunan nasional yang produktif," ungkapnya.[**din]