Kelapa Hutan Papua Miliki Manfaat dan Rasanya Unik

Kelapa Hutan Papua Miliki Manfaat dan Rasanya Unik

Metroterkini.com - Kekayaan tanah Papua memang mengagumkan. Ada buah woromo atau kelapa hutan yang dianggap sebagai buah unik dengan segudang manfaat.

Di Indonesia tidak banyak yang tahu buah woromo karena sejatinya buah ini tidak tumbuh di banyak tempat. Salah satu daerah yang menjadi tempat tumbuh kelapa hutan ini adalah Papua.

Di Papua buah ini dikenal dengan sebutan woromo, karu, hekai atau helak. Tapi sebagian besar masyarakat mengenalnya dengan sebutan kelapa hutan. Meskipun disebut kelapa tapi buah ini terlihat lebih mirip dengan nangka.

Buah Woromo terdiri dari dua komponen utama, yakni biji dan daging buah. Bijinya memiliki tekstur yang keras, biasanya masyarakat Papua, khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua mengkonsumsi buah ini dalam bentuk fisik segar maupun dibakar. Sementara dagingnya, bermanfaat sebagai pangan kehidupan sehari-hari dengan tekstur halus dan agak keras, serta rasa gurih.

Dr. Been Kogoya, SP, MMA, seorang peneliti yang merupakan anak asli Papua ini mengaku sudah meneliti Buah Woromo sejak tahun 2013 silam. Dan dari hasil penelitiannya itu, Been mendapati banyak manfaat dari Buah Woromo.

“Saya telah uji Pharmatology-nya di Universitas Brawijaya Malang. Kandungan yang terdapat pada buah ini yaitu Omega2, Omega3 dan asam lemak jenuh yang baik untuk asam urat, serta kolesterol,” kata Been di Kota Jayapura, Papua, Sabtu malam, 9 Juni 2018.

Selain uji Parmatology, kata Been, kandungan dan manfaat Buah Woromo ini juga sudah diteliti di tiga perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa. Dia sudah berhasil mengolah buah ini menjadi minyak, kapsul dan sabun.

Minyak Buah Woromo ini digunakan seperti minyak urut, dan kapsulnya diminum secara rutin seperti obat biasa dan bermanfaat menyembuhkan penyakit lumpuh secara berkala.

“Setelah satu minggu mengkonsumsi kapsul Buah Woromo, kita bisa lihat perubahannya. Dari yang lumpuh sudah bisa bergerak dan jalan sendiri, meski harus latih terus menerus,” papar Been.

Been mengaku, dari segi ekonomi saat ini Buah Woromo masih sangat kecil di pasaran. Sehingga dia berniat untuk meningkatkan nilai ekonomi buah ini melalui penelitian yang telah dilakukan. “Ya saya rasa orang-orang beranggapan kalau ini makanan orang desa. Sebab memang dari penampakannya kurang menarik dan keras,” jelasnya.

Untuk itu, kata Been, untuk mengembangkan hasil penelitiannya ini, dia sedang mengupayakan legalitas dari BPOM dan merancang alat, agar dapat diproduksi lebih banyak lagi dan bisa dipasarkan. [***]

Berita Lainnya

Index