Metroterkini - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Meranti akan melakukan survei Kesejahteraan Petani 2025, tepatnya pada 15 September hingga 15 Oktober 2025 mendatang.
Pendataan yang berlangsung selama satu bulan itu akan difokuskan ke Petani yang ada di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dimana secara garis besar, Petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian memainkan peran sentral dalam produksi pangan, pengelolaan sumber daya alam, serta ketahanan ekonomi lokal.
"Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan petani menjadi salah satu sasaran pembangunan yang harus diwujudkan," Terang Kepala BPS Kepulauan Meranti Sumi'rad, SST, pada Minggu (14/09/2025) sore.
Namun, dibeberkan lagi pengukuran kesejahteraan petani secara menyeluruh masih menjadi tantangan. diperlukan suatu indikator yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan petani dengan tepat sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah.
"Untuk itu Pengukuran kesejahteraan petani juga perlu memperhatikan aspek multidimensi," Ujarnya.
Diakui Sumirad, aspek kehidupan petani dan keluarganya tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi (pendapatan), melainkan juga dari dimensi pendidikan, kesehatan, standar hidup layak, ketahanan pangan dan gizi, dan mitigasi petani dalam menghadapi risiko usaha pertaniannya.
Survei Kesejahteraan Petani dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan mendata informasi terkait dimensi-dimensi tersebut pada rumah tangga usaha pertanian yang berusaha di subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan perikanan (perikanan tangkap dan budi daya).
"Diharapkan indikator kesejahteraan petani yang akan dihasilkan dapat menggambarkan kondisi kesejahteraan petani di Indonesia sehingga membantu pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat sasaran untuk meningkatkan pembangunan pertanian," Harapnya.
Mengenai petugas pencacah lapangan (PCL) yang akan turun nantinya, dirinya mengakui sudah memberikan pembekalan yang sangat cukup mengingat daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang letak geografis ber-pulau.
"Untuk PCL ada 9 petugas, dan petugas pemeriksaan lapangan (PML) 3 petugas. Dan kita sudah memberikan pembekalan seperti halnya pelatihan survei tersebut, baik itu pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka," Terang Sumirad.
Sekedar informasi, pelatihan petugas survei kesejahteraan petani 2025 telah berlangsung, yakni sesuai jadwal : pembelajaran jarak jauh (10 september 2025) dan pembelajaran tatap muka (11 September 2025). Dengan Instruktur Nasional: Muhammad Rizky Zidane, S.Tr.Stat.