PT Tindaon Bujing Abaikan Hak Warga Dua Desa Di Paluta

PT Tindaon Bujing Abaikan Hak Warga Dua Desa Di Paluta

Metroterkini.com - Ratusan warga  desa Padang Malakka dan Aek Simanap kecamatan Dolok Sigopulon melakukan aksi demo pemblokiran jalan masuk menuju perusahaan PT Tindoan Bujing dengan cara membakar sejumlah ban bekas tepat di tengah jalan masuk menuju perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut, Senin (18/03/24)

Dalam aksi warga menuntut agar perusahaan yang sudah berdiri kurang lebih 36 tahun di desa mereka supaya memberikan 20 persen lahan perkebunan sebagai plasma untuk warga di dua desa yang berada di sekitar lokasi perkebunan kelapa sawit millik PT Tindoan Bujing.

Selain itu perkebunan sawit PT Tindoan Bujing juga diduga tidak pernah menyalurkan dana CSR untuk masyarakat  desa sekitar, perkebunan sawit ini juga kerap merusak jalan dan membuat warga resah saat mengunakan alat berat dan yang lebih parah perusahaan kebun sawit ini tidak ada sama sekali memperkerjakan warga setempat.

Ilham Siregar salah seorang kordinator aksi menyampaikan kepada awak media , pihaknya selama ini sudah cukup kecewa dengan pihak perusahaan yang selama berdiri kurang lebih 36 tahun  tidak pernah  peduli kepada warga setempat.

"Kami warga dari dia desa yang berada di seputaran lahan perkebunan kelapa sawit PT Tindoan Bujing merasa cukup kecewa dengan perusahaan, pasalnya hak hak warga desa yang di atur dalam undang undang selama 30 tahun perusahaan ini berdiri tidak pernah di penuhi perusahaan" tegasnya.

Nur Hidayat selaku askep perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Tindoan Bujing saat menanggapi aksi masyarakat mengakui pihaknya belum ada memberikan hasil lahan plasma yang seharusnya di keluarkan namun terkait perkebunan itu perusahaan masih melakukan proses pengadaan untuk perkebunan Plasma dan untuk bantuan CSR sendiri perusahaan sudah pernah menyalurkan bantuan namun jumlahnya terbatas.

"Kami mengakui perusahaan ini belum memiliki perkebunan plasma yang di atur dalam undang undang, namun ke depanya kami akan melakukan proses agar tuntutan warga dapat terwujud. Selain itu untuk bantuan CSR kami hanya mampu memberi sesuai kemampuan kami," ujar Nur Hidayat.

Suasana aksi sempat memanas saat pihak perusahaan sempat tidak mau menemui warga yang melakukan orasi di depan kantor perusahaan, suasana yang sempat memanas dapat di redam setelah pihak kepolisian yang melakukan penjagaan di depan perusahaan berusaha terus melakukan mediasi antara pihak perwakilan masyarakat dengan pihak perusahaan yang akhirnya mau menemui warga.

Setelah melakukan aksi di depan kantor perkebunan massa membubarkan diri namun massa mengancam bila apa yang di janjikan perusahaan tidak di wujudkan massa mengancam akan melakukan aksi yang sama dengan massa yang lebih banyak lagi. [arman]

Berita Lainnya

Index