Komit Kesetaraan Gender, Meranti Terima Penghargaan APE dari Kemen PPPA

Komit Kesetaraan Gender, Meranti Terima Penghargaan APE dari Kemen PPPA

Metroterkini - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti meraih penghargaan bergengsi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia.

Pengumuman penghargaan didengarkan melalui daring, bertepatan pada Momen Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Meranti Ke-15, pada Selasa (19/12/2023) sore, di Ruang Rapat Melati Kantor Bupati Kepulauan Meranti.

Kepala Dinsos P3AP2KB Kepulauan Meranti Sukri SE ketika dikonfirmasi mengucapkan syukur atas penganugerahan yang didapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Alhamdulillah tahun ini Kepulauan Meranti menerima penghargaan sebagai wujud komitmen Pemerintah, driver PUG, OPD, masyarakat dalam melaksanakan dan mengintegrasikan PUG dalam pembangunan, program dan kegiatan yang dilaksanakan," Kata Sukri

"Ini penghargaan pertama yang didapat dalam kategori pengarusutamaan gender, karena sebelumnya kita belum pernah dapat," Tambah Sukri.

Dirinya juga menjelaskan APE pengarusutamaan gender bukanlah sekedar penghargaan, melainkan pengakuan atas komitmen kita bersama dalam menciptakan lingkungan yang adil setara dan inklusif bagi seluruh warga. Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah masyarakat dan berbagai pihak yang peduli terhadap keadilan gender.

"Tahun ini selain KLA kita juga dapat APE," Katanya.

Untuk itu, dirinya mengajak agar bersama sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengarusutamaan gender di semua lapisan masyarakat.

Turut hadir pada acara tersebut kepala Bappedalitbang sebagai ketua Tim Pokja PUG Kepulauan Meranti, Sakinul Wadi. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim Pokja PUG dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian Luar biasa ini. Semoga Anugerah ini menjadi motivasi bagi semua untuk terus berupaya mewujudkan masyarakat yang inklusif dan setara.

Sementara itu, Kabid PPPA Desy Mustika mengatakan secara komitmen pemerintah sudah memiliki regulasi sejak tahun 2018. Namun dirinya juga tidak menyangkal,  secara pelaksanaan belum maksimal dan masih minimnya pemahaman akan PUG itu sendiri.

Dijelaskan Desy Mustika, pengarusutamaan gender bukan hanya tentang menghitung jumlah perempuan dan laki-laki yang terlibat tetapi juga mengenai pemberdayaan potensi Penuh semua warga tanpa memandang jenis kelamin.

"Dengan Anugerah ini menjadi pendorong bagi kita semua untuk terus meningkatkan semangat inklusivitas, memberikan kesempatan yang setara bagi setiap individu dan menerapkan PUG dilingkungan tugas masing masing," pungkasnya. [Wira]

Berita Lainnya

Index