Metroterkini.com - Sebuah startup asal Paris, Prancis bernama Neoplants membuat tanaman hasil rekayasa genetik yang diklaim lebih efektif untuk membersihkan udara dibanding 30 unit air purifier. Kok bisa?
Tanaman tersebut diberi nama Neo P1, yang merupakan hasil rekayasa genetik dari berbagai tanaman lain, termasuk Pothos dan akar microbiome, demikian dikutip detikINET dari BGR, Senin (14/11/2022).
Jadi, menurut peneliti Neoplant, dengan Neo P1 penggunanya tak cuma mendapat keuntungan dengan udara yang lebih bersih, namun juga bisa meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan dengan kehadiran tanaman ini di dekatnya.
Mereka mengklaim Neo P1 ini lebih efektif dalam membersihkan udara 30 kali lipat dibanding dengan tanaman paling hebat buatan NASA, juga dibanding perangkat pembersih udara yang ada di pasaran.
Pasalnya Neo P1 ini, menurut Neoplants, lebih baik dalam menangani volatile organic compound (VOC), yaitu material kimia reaktif yang lazim ditemui di berbagai bahan pembersih rumah, bahan bangunan, cat, dan banyak lagi. VOC ini adalah salah satu material berbahaya bagi tubuh manusia, termasuk menyebabkan iritasi, dan banyak ditemui di rumah-rumah.
Nah, kebanyakan produk air purifier di pasaran biasanya tak bisa menetralisir VOC. Karena itulah Neoplants bisa mengklaim kalau Neo P1 bisa lebih baik dari kebanyakan air purifier.
Tanaman pertama yang dibuat dengan rekayasa genetik ini adalah Pothos karena cukup populer di beberapa negara. Meski begitu, proses pembuatannya pun tak bisa dibilang mudah.
Pasalnya mereka harus memetakan genome dari Pothos, sesuatu yang menurut Neoplants sama sulitnya dengan membuat pesawat sambil terbang. Rekayasa genetik yang dilakukan ini hanya untuk meningkatkan efektivitasnya dalam membersihkan udara. Aspek lain dari tanaman tersebut tak disentuh, jadi Pothos ini tak tumbuh lebih cepat dari Pothos normal, ataupun bisa lebih tahan terhadap pestisida dibanding tanaman lain.
Saat ini Neoplants sudah memasarkan Neo P1, dan harga yang ditawarkan pun cukup mahal untuk sebuah tanaman. Yaitu USD 179 atau sekitar Rp 2,7 juta. [**]