Metroterkini.com - Peneliti menyebut bahwa mikroorganisme kemungkinan dapat bertahan di bawah permukaan Mars jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dalam serangkaian percobaan baru, peneliti menemukan bahwa bakteri yang telah mengering atau membeku dapat tetap hidup di kondisi Mars hingga 280 juta tahun. Ini akan meningkatkan peluang para ilmuwan untuk menemukan bukti jika planet Mars pernah menampung kehidupan.
Seperti dilansir dari New Scientist, Rabu (26/10/2022) sebagian besar percobaan sebelumnya untuk menguji apakah mikroorganisme dapat bertahan dari radiasi intens di planet Mars menggunakan bakteri terhidrasi pada suhu kamar, yang berumur paling lama diperkirakan dapat bertahan hingga satu juga tahun.
Namun dalam eksperimen terbaru untuk menunjukkan bagaimana bakteri bertahan di bawah permukaan Mars ini, Brian Hoffman dari Northwestern University di Illinois bersama rekan-rekannya menggunakan cara yang berbeda Mereka mengeringkan berbagai bakteri dan ragi serta membekukannya sebelum terpapar dengan radiasi di planet merah, lalu mengukur kerusakannya.
"Ada penggandaan resistensi yang fenomenal ketika air dibuang dan mendinginkan semuanya," kata Hoffman.
Setelah diperiksa peneliti menemukan sampel hanya rusak sedikit oleh radiasi, sehingga mereka memperkirakan bakteri dapat bertahan di lingkungan permukaan Mars yang kering dan dingin hingga 280 juta tahun.
Jika bakteri yang beku serta kering terkena air dalam kurun waktu tersebut, peneliti menyebut mikroorganisme itu akan kembali aktif dari kondisi dorman mereka.
"Temuan (bakteri hidup di planet Mars) ini pun membuaka beberapa kemungkinan bahwa mikroorganisme bisa aktif dan beregenerasi seandainya ada air turun mengenai mereka, misalkan dari meteor," papar Hoffman.
Kemungkinan untuk menemukan mikroorganisme dalam kondisi yang hidup pun menurut peneliti menjadi meningkat tetapi tidak besar. Pasalnya, planet Mars diperkirakan mengering sekitar 3 miliar tahun yang lalu, jadi bahkan bakteri apa pun kemungkinan besar sudah mati sekarang.
Umur panjang bakteri di sisi lain dapat memudahkan para ilmuwan untuk menemukan bukti kehidupan yang pernah hidup di Mars. Tetapi saat para penjelajah luar angkasa tiba di sana, hal itu bisa jadi justru membuat bakteri terkontaminasi dengan organisme yang dibawa dari Bumi.
"Jika kita mencemari area tempat kita mendarat, bagaimana kita tahu dan bisa membedakan mana bakteri dari Mars dengan yang kita bawa dari Bumi. Ini bisa membuat kesulitan menentukan apakah memang benar ada kehidupan di Mars atau tidak," tambah Hoffman.
Studi tentang bakteri bertahan di bawah permukaan Mars ini telah dipublikasikan di jurnal Astrobiolgy. [**]