Cek Fakta, Apa Benar Orang Pendek Lebih Pintar?

Cek Fakta, Apa Benar Orang Pendek Lebih Pintar?

Metroterkini.com - Fakta bahwa beberapa orang jenius memiliki tinggi badan tak menjulang membuat populer asumsi kepintaran itu milik mereka yang pendek. Benarkah demikian?

Dikutip dari berbagai sumber, teknokrat legendaris BJ Habibie memiliki tinggi badan 162 sentimeter, dan fisikawan Albert Einstein 170,8 sentimeter.

Penelitian dari di Universitas Edinburgh di Skotlandia memang menemukan korelasi antara gen yang terkait dengan tinggi badan dan yang terkait dengan kecerdasan.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Behavior Genetics, kelompok peneliti tersebut menjelaskan bagaimana mereka mempelajari DNA dari 6.815 orang yang tidak berhubungan.

Namun, hasilnya berkebalikan dari asumsi banyak orang. Mereka menemukan korelasi langsung antara tinggi badan dan kecerdasan, yakni orang tinggi cenderung lebih pintar.

Dalam studi ini, para peneliti menggunakan data yang diperoleh dari Generation Scotland: Scottish Family Health Study, tempat di mana kecerdasan diukur melalui empat metrik dasar: waktu reaksi mental, kemampuan linguistik, kecepatan pemrosesan, dan kekuatan mengingat.

Setelah menganalisis data, tim menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai "korelasi genetik yang signifikan" antara IQ dan tinggi badan antara orang yang lebih tinggi dan lebih pendek.

Dikutip dari Medical Xpress, peneliti menyebut mereka yang rata-rata lebih pendek ditemukan sedikit kurang cerdas daripada rekan-rekan mereka yang lebih tinggi.

Perlu digarisbawahi bahwa para peneliti tidak menyebut semua orang pendek kurang cerdas atau semua orang tinggi lebih cerdas. Sebaliknya, mereka menunjukkan hasil rata-rata di seluruh populasi.

Selain itu, hal penting lain yang perlu dicatat juga adalah Family Health Study tidak menggunakan tes IQ standar untuk mengukur kecerdasan.

Lebih lanjut, tim peneliti mengklaim 70 persen perbedaan genetik yang mereka temukan mengenai IQ dan tinggi badan dapat dikaitkan dengan faktor genetik. Sementara sisanya dapat dikaitkan dengan faktor lingkungan.

Penelitian di Skotlandia ini juga mengutip berbagai studi lainnya soal tinggi badan yang terkait dengan faktor kesehatan dan kematian.

"Perawakan pendek dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular (jantung), dan banyak hasil kesehatan lainnya. IQ yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah untuk penurunan risiko sejumlah hasil kesehatan seperti: penyakit jantung koroner, stroke, kecelakaan, dan bunuh diri," kata tim peneliti sambil mengutip penelitian Calvin dkk (2011), Deary dkk (2010), serta Whalley dan Deary (2001).

Selain itu, "ada juga interaksi yang kompleks" antara tinggi dan kecerdasan serta masa tua. 
"Perubahan kognitif dari usia 11 hingga 79 tahun telah terbukti memprediksi penurunan tinggi badan antara usia 79 dan 87 tahun," menurut penelitian itu mengutip penelitian Starr dkk. (2010).

Para periset di Skotlandia mencatat, studi sebelumnya sangat bergantung kepada tes orang per orang.

"Alasan untuk kecerdasan-kesehatan hubungan tidak sepenuhnya dipahami. Salah satu dari beberapa non-eksklusif kemungkinan adalah bahwa tinggi dan kecerdasan keduanya merupakan penanda 'integritas sistem'," tandas peneliti. [**]
 

Berita Lainnya

Index