Bagaimana Laba-laba Menghasilkan Jaring dari Tubuhnya? 

Bagaimana Laba-laba Menghasilkan Jaring dari Tubuhnya? 

Metroterkini.com - Laba-laba merupakan hewan yang memiliki keunikan, yaitu mampu untuk menghasilkan jaring fungsional dari tubuhnya. Jaring tersebut terbentuk dari kumpulan bahan sutra berbentuk seperti benang, yang memiliki zat kimia sehingga membuatnya berkilau, kuat, dan ringan. Bahkan, jaring laba-laba dikatakan lebih kuat dari baja dan memiliki mampu untuk diregangkan. 

Berbicara tentang cara laba-laba menghasilkan jaring, para ilmuwan juga telah melakukan serangkaian penelitian untuk mengetahui proses tersebut. Lantas, bagaimana laba-laba menghasilkan jaring dari tubuhnya? Serba-serbi hewan kali ini akan membahas mengenai hal tersebut. 

Dilansir dari Smithsonian Magazine, Kamis (3/12/2015) setiap laba-laba dapat membuat hingga tujuh jenis sutra yang berbeda. 

Meski begitu, ilmuwan di National Museum of Natural History Smithsonian Jonathan Coddington, menyebut umumnya laba-laba membuat empat hingga lima jenis sutra saja. 
Laba-laba menggunakan sutra tersebut untuk beberapa hal, termasuk menghasilkan jaring. 

"Mengapa (laba-laba) membangun jaring? Jaring berfungsi sebagai pertahanan. Jika tinggal di jaring, itu akan menjadi struktur pertahanan,” kata Coddington. 

Selain itu, fungsi jaring laba-laba juga untuk menangkap mangsanya. Sehingga, mereka bisa tetap bertahan hidup dengan mengonsumsi hewan yang terjerat di antara jaring-jaringnya. 

Terkadang, hewan ini juga memakan jaringnya sendiri, sebagai cara untuk menyuplai material pembuat sutra agar bisa membangun jaring baru. Sutra jaring laba-laba terbuat dari rantai protein terhubung yang membantunya tetap kuat, dan memiliki fleksibilitas. 

Jaring tersebut diproduksi di kelenjar internal, dari yang sebelumnya berupa cairan, lalu mengalai pengerasan, dan dipintal menjadi serat oleh organ pemintal di perut laba-laba. Beberapa organ pemintal laba-laba serta delapan kakinya berguna untuk pembuatan jaring yang akan dibangunnya di tempat tertentu. 

Jaring laba-laba mungkin dapat ditemukan di sekitar rumah, di bawah meja, maupun bagian tersembunyi lainnya. Pada spesies laba-laba orb weaver yang banyak ditemukan di Amerika, akan membangun jaring yang menempel pada daun, ranting, batu, tiang telepon, atau permukaan lainnya. 

Ketika jaring menggantung dari daun atau benda lain, spesies tersebut harus menempatkan sutranya dari suatu titik ke permukaan lainnya. 

Proses pembuatan jaring laba-laba Proses pembuatan jaring laba-laba terbilang menarik, karena mereka akan memulainya dengan menarik sutra dari kelenjar dengan kaki keempatnya. Sehingga, menciptakan struktur seperti balon. Ketika angin berembus dan mengenai kumpulan sutra, laba-laba akan menunggu dan memastikan bahwa jaring yang dibangunnya terpasang dengan kuat. 

Selanjutnya, menarik keluar sutra baru dan menempelkan pada sisa-sisa sutra yang sebelumnya telah terbawa angin. Laba-laba dapat melakukan ini sebanyak 20 kali, hingga dapat membentuk jaringan garis sutra kering yang melengkung ke segala arah. 

Tak berhenti sampai di situ, hewan berbuku-buku ini harus menentukan bagian mana yang merupakan tujuh titik perlekatan yang baik. Laba-laba akan memotong 13 baris sutra jaring yang tidak akan digunakannya. 

Laba-laba tidak membawa kuman dan penyakit, namun sarangnya selalu bisa mengotori rumah. Lalu, memutar jaringnya dari luar ke dalam, menempelkan bagian demi bagian dengan kakinya, sampai menciptakan lingkaran konsentris dan berakhir dengan spiral pusat dari sutra lengket yang bisa menjebak mangsa. 

Jaring yang lengket itu hanya melumpuhkan mangsanya, karena untuk membuatnya mati laba-laba memiliki mulut yang dilengkapi dengan gigi tajamnya. 

"Kebanyakan laba-laba menyerang dengan gigi mereka. Mereka hanya mengarungi dan menggigit mangsa sampai mati. Namun, itu adalah hal yang berisiko, karena mangsanya mungkin tidak sepenuhnya terjebak," ujar Coddington. 

Beberapa spesies laba-laba telah berevolusi dengan melakukan cara terbaru, yakni meletakkan sehelai sutra lengket di tanah. 

Saat seekor serangga melewatinya, getaran yang dihasilkan memberitahu bahwa ada mangsa dan waktunya untuk menyerang. Dengan jaring, laba-laba akan membungkus mangsanya agar tidak bisa bergerak dan menggigitnya sampai mati. 

Banyak peneliti yang mengaku mempelajari perilaku laba-laba dan sutranya dengan harapan suatu hari nanti dapat mengolah bahan tersebut atau mungkin mereplikasinya melalui rekayasa genetika. Sutra dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan pelindung tubuh, maupun cangkok kulit. 

"Itu akan menjadi hal yang hebat bagi umat manusia,”pungkas Coddington. [**]
 

Berita Lainnya

Index