Metroterkini.com - Terhitung mulai besok tanggal 09 Juli 2021 hingga 17 Juli 2021 mendatang, Bakal Calon Kepala Desa (Bacalkades) yang ikut dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sudah mulai mengumpulkan berkas pendaftarannya.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kepulauan Meranti Drs H Irmansyah melalui Plt Kabid PMD Saputra Warisa, pada Kamis (08/07/2021) siang.
Dikatakanya, untuk tahun ini ada penambahan berkas persyaratan yang harus dipenuhi bagi masing-masing BacalKades.
"Salah satunya setiap calon itu harus ada surat keterangan dari pihak Inspektorat Kepulauan Meranti, hanya itu saja tambahan dan selebihnya sama dari tahun sebelumnya," terangnya.
Pilkades di masa Pandemi Covid-19 ini diakui Saputra ada pelaksana khusus yang harus dilakukan, seperti misalnya nanti pada saat pencoblosan. Dimana setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus ada TPS khusus.
"Dimana TPS khusus itu digunakan apabila ada masyarakat yang saat di cek, suhu tubuhnya melebihi batas normal masyarakat pada umumnya. Dan tidak ada kerumunan, baik itu saat tahapan kampanye berlangsung ataupun saat pemilihan nantinya," ujarnya.
"Dan nanti kita dalam pelaksanaan kita bekerjasama dengan pihak kepolisian, TNI, tim satgas bebas Covid dan lainnya," tambah Saputra.
Dikatakannya lagi, sejauh ini dalam tahapan yang sudah berlangsung belum ada terjadinya kendala yang dihadapi. Kendati begitu, pihaknya tetap akan mewanti-wanti apabila ada kendala dikemudian hari.
Apabila melihat adanya kejadian Kepala Desa (Kades) yang ketahuan menggunakan ijazah palsu, membuat pihaknya harus mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang serupa.
"Alhamdulilah hingga saat ini belum ada kendala, mudah-mudahan jangan ada kendala. Namun saat ini kita mengantisipasi juga agar tidak ada lagi kejadian menggunakan ijazah palsu, untuk hal itu kita bekerjasama dengan Dinas Pendidikan," jelasnya.
Dirinya juga menampik bahwa ditengah pandemi covid-19 sekarang ini, cara baru dalam tatacara pelaksanaan Pilkades pun harus juga ikut diterapkan.
"Mungkin ini dengn adanya pandemi ini harus menggunakan cara baru, sebelum masuk tes dulu, cuci tangan, penjagaan juga ketat, ada kerumunan dibubarkan dan harus menerapkan protokol ketat. Itulah kendala yang kita hadapi ditengah pandemi," beber Saputra.
Walaupun begitu, pihaknya akan tetap berupaya agar pelaksanaan ini pada Pilkades dapat berjalan dengan lancar dan tidak melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Banyak tahapan Pilkades yang harus disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid," tambahnya. [Wira]