Metroterkini.com - Jantung merupakan organ vital dalam tubuh yang penting untuk dijaga. Beberapa gaya hidup dapat membantu jantung lebih sehat, seperti berolahraga secara teratur, makan buah dan sayuran dan berhenti merokok.
Kendati demikian, ada beberapa kebiasaan yang buruk bagi jantung.
Berikut kebiasaan yang merusak jantung, menurut ahli jantung di Houston John Higgins, sebagaimana dilansir LiveStrong.
1. Terlalu banyak marah
Menurut Higgins, kemarahan adalah satu tanda bahaya bagi tubuh.
Ketika marah, sistem saraf Anda berpacu secara berlebih, serta tubuh Anda melepaskan hormon yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, menambah tekanan pada sistem kardiovaskular.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar jangan sampai emosi menguasai diri. Pelajari cara menenangkan diri saat marah dan cara mengelola perasaan dengan cara yang sehat, baik melalui olahraga, meditasi, atau terapi
2. Olahraga intensitas tinggi
Olahraga menjadi kegiatan yang berperan dalam kesehatan jantung. Namun, jika dilakukan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, penurunan kekebalan, gangguan metabolisme dan stres sistem kardiovaskular yang berlebihan, kata Higgins.
Sebuah studi November 2017 di Mayo Clinic Proceedings menemukan bahwa orang yang berolahraga tiga kali lipat dari jumlah waktu yang direkomendasikan oleh Pedoman Aktivitas Fisik Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS - 150 hingga 300 menit olahraga sedang atau 75 hingga 150 menit olahraga berat per minggu - memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan kalsifikasi arteri koroner.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay mengatakan bahwa olahraga ekstrem yang berat jangka panjang memang berpotensi menyebabkan kerusakan jantung.
"Patut di perhatikan kata-kata ekstrem, berat, dan jangka panjang. Sebagian besar orang tidak melakukan olahraga seperti ini, dan batasan olahraga ekstrem berat jangka panjang itu sangat sulit dicapai kebanyakan orang," ungkapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Dia kemudiaan mengatakan bahwa potensi menyebabkan kerusakan otot jantung akibat olahraga ekstrem berat jangka panjang ini juga masih perlu diteliti lebih lanjut.
3. Mengabaikan kesehatan mulut
"Tidak flossing [membersihkan sela-sela gigi] menyebabkan peradangan dan infeksi gusi (gingivitis), yang telah dikaitkan dengan peningkatan penumpukan plak aterosklerotik (pengerasan pembuluh darah)," kata Higgins.
Faktanya, orang dengan penyakit gusi yang parah tampaknya memiliki peluang dua kali lipat terkena tekanan darah tinggi, yang berarti peningkatan risiko masalah kardiovaskular, menurut sebuah studi Maret 2021 di Hypertension.
Oleh karena itu, Higgins menyarankan untuk flossing setiap malam, sikat gigi dua kali sehari dan temui dokter gigi Anda untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin.
Pasaalnya, flossing teratur juga dapat mengurangi penyakit pernapasan, memperbaiki bau mulut dan membantu mengelola diabetes.
4. Terlalu banyak tidur
Portrait of man sleeping and snoring loudly lying in the bedIlustrasi tidur mendengkur. (iStockphoto/tommaso79)
Sementara tidur yang cukup penting untuk kesehatan, tapi jika berlebihan dapat menghambat kesehatan jantung.
"Tidur berlebihan berarti Anda memiliki lebih sedikit total jam dalam sehari saat Anda bangun dan aktif," kata Higgins.
Dan kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi dan diabetes tipe 2, yang semuanya meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit jantung, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Selain tidur yang berlebih, masalah tidur mendengkur (sleep apnea) pun bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
Sleep apnea adalah gangguan yang menyebabkan pernapasan abnormal saat tidur, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Secara khusus, karena mempengaruhi suplai oksigen tubuh, sleep apnea meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, penyakit jantung dan stroke, menurut Sleep Foundation.
5. Kurang bersosialisasi
Isolasi dan kesepian memiliki pengaruh pada kesehatan jantung Anda.
"Orang yang tidak bersosialisasi cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi, yang sering mengarah pada perilaku tidak sehat seperti tidur berlebihan, merokok, pola makan yang buruk, dan kurang olahraga," kata Higgins, seraya menambahkan bahwa kebiasaan ini bisa menghambat kesehatan jantung Anda.
Orang tanpa hubungan dekat memiliki peningkatan risiko stroke dan penyakit jantung koroner secara signifikan, menurut laporan Heart. [**]