Gesa Pembangunan, Tim Bina Marga Monitoring ke Merbau

Gesa Pembangunan, Tim Bina Marga Monitoring ke Merbau

Metroterkini.com - Dalam rangka menggesa pembangunan, Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang Perumahan Kawasan dan Pemukiman (DPU PRPKP) melalui Tim Bidang Bina Marga melakukan monitoring peninjauan infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Merbau Kepulauan Meranti.

Peninjauan yang dilaksanakan pada Rabu (04/02/2021) sekira pukul 07.00 pagi itu, dikoordinator langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Fajar Triasmoko, bersama Kasi Perencanaan Jalan dan Jembatan Rahmat Kurnia serta puluhan tenaga teknis.

Pada titik pertama, Tim Bina Marga meninjau terlebih dahulu melihat pembangunan Duiker Beton yang dikerjakan dengan sistem swakelola yang terletak di Desa Sungai Tengah, Kecamatan Merbau dengan biaya diperkirakan Rp30 juta

"Alhamduliah pekerjaannya sudah selesai pembangunannya," ucap Kabid Bina Marga Fajar Triasmoko saat berada dilokasi.

Sebelum ke titik yang kedua, Tim disambut oleh Kepala Dusun Lima Desa Lukit Ali Murtado. 

Untuk ke titik kedua merupakan pembangunan yang juga selesai dibangun melalui program swakelola yakni di jembatan untuk pasang yang berada di Desa Lukit Kecamatan Merbau. Dimana jembatan tersebut merupakan penghubung antar Desa Lukit dengan Desa Sungai Tengah.

Dikatakan Kadus Lima Desa Lukit Ali Murtado, dirinya sangat berterimakasih atas pembangunan jembatan yang sudah selesai dibangun itu. Apalagi dikatakannya lagi, jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung antar Desanya dengan Desa tetangga.

"Kami sangat bersyukur atas jembatan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat kami sudah selesai dibangun, kami juga ucapkan terimakasih kepad Pemda Meranti melalui Bidang Bina Marga di Dinas PUPR," ucap Kepala Dusun Lima Desa Lukit Ali Murtado.

Dijelaskan Ali, sebelum adanya pembangunan di Jembatan Tuk Pasang di Desa Lukit tersebut, masyarakat hanya bisa menghandalkan kayu yang berada tepat dismaping. 

"Memang jembatan ini udah lama dibangun tepatnya di zaman Bengkalis, namun akibat mengalami rusak parah dan hingga patah jadi dua, maka jembatan itupun tidak dapat dilewati. kalau rusak itu dalam kurun waktu tiga tahun belakangan ini," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Perencanaan Jalan dan Jembatan Rahmat Kurnia mengatakan pembangunan jembatan yang disebut masyarakat setempat dengan nama 'Jembatan Tuk Pasang' itu sudah selesai dibangun.

Dijelaskan Pria yang akrab disapa Aang itu, pihaknya menyelesaikan pembangunan jembatan itu melalui program sistem swakelola. Dimana jembatan penghubung anatar Desa Desa Lukit dengan Desa Sungai Tengah itu dibangun dengan panjang 13 meter dan lebar 5 meter  dengan anggaran Rp150 juta.

Sebelum melewati jembatan sungai tuk pasang, Tim Bina Marga dihadapkan terlebih dahulu dengan jalan yang rusak parah hampir 3 kilometer itu. Untuk itu, dikatakan Kasi Perencanaan Jalan dan Jembatan Rahmat Kurnia bahwa terkait jalan itu pihaknyan akan mengupayakan pembangunan

"Tahun ini akan diupayakan dengan pengerjaan swakelola. Jalan yang rusak parah itu akan dibangun sepanjang 2,5 kilometer dengan ketebalan 5 sentimeter dan biaya diperkirakan Rp300 juta," terangnya.

Selanjutnya, Tim pun melanjutkan perjalan ke titik lain namun masih di Desa Lukit. Disitu tim bertemu dengan Alim Ketua RT setempat, dimana Alim mengeluhkan terkait kondisi titian yang berada di Dusun Simpang Guntung yang kondisinya sangat mengkhawtairkan.

"Sangat mengkhawatirkan, Saluran air tersumbat semak-semak dan sudah menyatu dengan tanah. Untuk itu kita minta agar dibangun Box Culver dan titian," harap Ketua RT.

Mendengar keluhan dari ketua RT dan masyarakat setempat, tim yang berada dilokasi langsung melakukan pengukuran dan akan segera merealisasikan pembangunan itu.

Disamping itu, tidak jauh dari lokasi, Tim Bina Marga pun akan merencanakan rekonstruksi dan peningkatan Jalan Meranti Bunting - Lukit yang difokuskan jalan menuju Pelabuhan Roro Lukit. Jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan lebar 6 meter itu juga akan dikerjakan pada tahun ini dengan pagu anggaran Rp65 miliar. Jalan ini sangat penting, karena ini merupakan proyek kementerian, jadi syaratnya harus ada akses jalan sebagai penunjang, jika tidak, pembangunan pelabuhan tidak bisa dilanjutkan.

Usai beristirahat sejenak, Tim Bina Marga langsung menuju ke Dusun Suak Nipah, Kelurahan Teluk Belitung, pihak Bina Marga juga akan melakukan semenisasi dan rencana pemeliharaan jalan menuju SMKN 1 Merbau yang juga direalisasikan tahun ini.

"Rencana pemeliharaan jalan menuju SMK 1 Merbau ini panjangnya 671 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 5 sentimeter juga dikerjakan dengan skema swakelola dengan estimasi anggaran Rp238 juta," Kabid Bina Marga Fajar Triasmoko.

Selanjutnya, tidak jauh dari lokasi tersebut, Bina Marga juga telah melakukan pemeliharaan jembatan sepanjang 45 meter dengan lebar 4 meter. Jembatan tersebut merupakan akses terdekat satu-satunya menuju SMAN 1 Teluk Belitung.

Sebelumnya kondisi jembatan dengan konstruksi kayu itu sangat memperihatinkan. Untuk itu kita lakukan pemeliharaan dan dengan menggunakan bahan baku kayu Kelat dan Parak dengan anggaran Rp70 juta.

Selanjutnya, Tim Bina Marga itu juga mendatangi sekaligus melakukan koordinasi dengan Camat Merbau, Abdul Hamid. Dalam kesempatan itu Camat Merbau Abdul Hamid menyampaikan beberapa keluhan terkait sejumlah ruas jalan yang ada di wilayah pimpinannya dan berharap pihak Bina Marga merealisasikannya.

"Ada beberapa jalan disini yang butuh perbaikan dan kami usulkan sebelumnya. Mudah-mudahan dengan pihak dinas yang turun langsung ke lapangan bisa melihat langsung kondisinya," ujarnya.

Menanggapi ungkapan dari Camat Merbau, pihak Bina Marga langsung menampung aspirasi yang disampaikan dan akan berupaya merealisasikannya tahun ini. Bahkan sebelumnya sudah pun ada sejumlah ruas jalan di Kecamatan Merbau yang dibangun pihak Bina Marga DPUPRPKP Kepulauan Meranti dengan skema swakelola.

Usai melakukan koordinasi dengan Camat Merbau sore itu, Tim Bina Marga DPUPRPKP Kepulauan Meranti langsung bergerak putar arah kembali lagi ke Selatpanjang.

Usai peninjauan, Kasi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Rahmat Kurnia ST itu mengatakan kalau monitoring yang dilakukan tersebut untuk menghitung anggaran dan rencana sejumlah pembangunan di bidang Bina Marga DPUPRPKP Kepulauan Meranti.

"Selain itu, tentunya untuk memastikan progres pembangunan sejumlah proyek yang dilakukan dengan skema swakelola dapat diselesaikan dengan baik," ungkapnya mengakhiri. [wira]

Berita Lainnya

Index