Metroterkini.com - Ilmuwan Pakistan sebut kemunculan virus corona COVID-19 yang tengah mewabah di beberapa negara tidak datang secara alami melalui mutasi, melainkan diproduksi di laboratorium Amerika Serikat sebagai senjata biologi.
Dalam pernyatannya di sebuah wawancara pada Minggu, (29/3/2020), Profesor Dr Atta-ur-Rahman PhD, ScD, mengatakan adanya kemungkinan bahwa virus yang ada telah dimodifikasi secara sintaksis dan dikembangkan menjadi senjata biologi.
"Ada beberapa bukti bahwa Amerika Serikat sedang mengerjakan senjata biologinya di laboratorium. Laboratorium ditutup setelah kebocoran. Itu adalah laboratorium militer, " ujar Rahman, seperti dikutip PressTV.
Ia kemudian mengatakan, virus corona ini dikembangkan di laboratorium barat dan AS untuk program senjata biologi dan bukan dimulai dari Wuhan, China.
"Ada juga bukti bahwa itu tidak dimulai dari Wuhan, China, tetapi dikembangkan di laboratorium tertentu di Barat, termasuk laboratorium di Inggris dan AS. Laboratorium ini terlibat dalam program senjata biologi, "ungkapnya, yang juga ketua Gugus Tugas Nasional Pakistan untuk Sains dan Teknologi.
Sementara itu, di awal Maret, mantan pejabat intelijen CIA Amerika Serikat bidang anti terorisme mengatakan bahwa virus corona ini diproduksi di laboratorium untuk agen perang biologis.
"Beberapa laporan memberi kesan bahwa ada komponen virus terkait dengan HIV yang tidak mungkin terjadi secara alami. Jika benar bahwa virus telah dikembangkan atau bahkan diproduksi untuk dipersenjatai, itu akan lebih jauh menunjukkan bahwa pelariannya dari Institut Virologi Wuhan dan masuk ke populasi hewan dan manusia bisa saja tidak disengaja. Teknisi yang bekerja di lingkungan seperti itu sadar bahwa kebocoran dari laboratorium sering terjadi," tulis Philip Giraldi dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Strategic Culture Foundation pada Kamis (5/3/2020).
Sejak mewabahnya virus corona ini banyak media AS yang bersikeras penyakit ini dimulai dari pasar di Wuhan, China pada desember lalu. Tetapi saat ini banyak ahli kesehatan AS mengakui virus ini tidak berasal dari negara tersebut.
Sementara itu, Kementerian luar negeri China menuduh militer AS mungkin yang telah membawa virus corona COVID-19 ke Wuhan, China pada Oktober lalu ketika 300 tentara AS ikut serta dalam pertandingan perang internasional yang diadakan di sana. [dtk-met]