Metroterkini.com – Sejumlah titik kerusakan di RSUD Indrasari Pematang Rebah Kabupaten Inhu Riau ditemukan retak dan atap bocor sehingga plafon mulai jebol.
Padahal pelaksanaan pembangunan fisik rumah sakit baru siap dikerjakan tahun 2018 lalu dan pekerjaan fisik di RSUD Indrasari terkesan sembarangan dan kurangan pengawasan oleh pihak terkait.
Ketua Pansus DPRD Inhu, Suharto, SH, Kamis (18/7/2019) saat meninjau lokasi proyek gedung yang baru dibangun sudah rusak, menyampaikan pelaksana pelaksana harus tanggungjawab agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
"Jika fisiknya pada dinding bangunan terjadi retak yang ditemukan sejumlah titik, sedang pelaksanaan baru sebutnya, artinya ada yang bermasalah di pelaksanaan. Apakah adukan bahan semen kurang atau lainnya, atau tidak sesuai dengan perjanjian kontrak,” ucap Ketua DPC PPP Inhu sedikit mengkritik.
Demikian juga pada plafon, jelas Suharto lagi, tampak lapuk basah akibat tetesan air hujan dari atas karena atapnya bocor, termasuk kamar pembuangan air kecil/besar (WC.red) kurang layak untuk digunakan..
"Artinya pihak penyelenggara, harus segera bertindak, apalagi rumah sakit ini sebagai pusat pelayanan umum untuk berobat bagi yang membutuhkan, dan harus diperhatikan," pungkasnya.
Direktur RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu, Sri Darmayanti, pada awak media membenarkan adanya kerusakan pada sejumlah titik pada pembangunan gedung di RSUD. "Dalam kunjung, Ketua Pansus Ranperda APBD Inhu memberikan saran untuk diperbaiki, dimana yang masih kurang,” jawab Sri .
Pembangunan rumah sakit yang dianggarkan melalui APBD Inhu tahun 2018, sebesar RP 17 milyar itu, masih tanggungjawab kontraktor karena masih masa pemeliharaan dan uang jaminan masih ditahan sekitar 5 persen dari pagu proyeknya sebagai jaminan.
"Kita akan segera kordinasikan nanti dengan pihak pemborong proyeknya, agar diperbaiki yang masih kurang," ujar Sri Darmayanti. [fras].