Metroterkini.com - Beberapa orang perwakilan pegawai negeri sipil/guru agama Kementerian Agam yang ditugaskan mengajar di SD dan SMP di Kabupaten Bengkalis, Selasa (26/2/19) mengadukan nasibnya ke DPRD Kabupaten Bengkalis.
Mereka mengaku masih dianak tirikan dalam hal penghasilan pegawai vertikal (Insentif) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis.
Dalam suratnya, koordinator guru agama instansi vertikal yang ditugaskan di lingkungan Pemda Bengkalis, Hermiwaty Saragih, S.PAK kepada DPRD menjelaskan, insentif yang mereka terima 50 persen lebih rendah dari pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis.
Untuk itu, mereka meminta Komisi IV DPRD Bengkalis memediasi pertemuan (hearing) dengan Pemkab Bengkalis (Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis) untuk mendudukan masalah tersebut.
Dalam hearing yang digelar di ruangan badan musyawarah DPRD, hadir Ketua Komisi IV, Syofian dan anggota Hj. Aisyah, Saukani dan Indra Gunawan, perwakilan guru vertikal Kementerian Agama, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis.
Dalam pertemuan itu, utusan guru vertikal menyampaikan jauhnya perbedaan insentif PNS Pemda Bengkalis dengan insentif yang mereka terima.
Sebagai contoh, Evi Elita Tambunan dengan golongan III/B Guru SD Negeri 37 Sebangar Mandau PAK Protestan hanya menerima insentif dari Pemda Bengkalis sebesar Rp1.600.000. Sementara pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda Bengkalis dengan golongan yang sama berdasarkan Peraturan Bupati menerima insentif Rp3.200.000.
Kesenjangan insentif yang terlalu tajam ini dikeluhkan para pegawai negeri sipil guru instansi vertikal yang ditugaskan di lingkungan Pemda Bengkalis.
Sementara itu, Ketua Komisi IV dan anggota dewan yang hadir seperti Hj. Aisyah dan Saukani dan Indra Gunawan, berjanji akan memperjuangan tuntutan para guru instansi vertikal tersebut.
"Ini (Insentif) sudah diatur dalam Peraturan Bupati, untuk kita akan bicarakan ini dengan pak bupati agar Perbup ini dirubah. Kita akan bantu dan anggarkan di APBD Perubahan," janji Indra Gunawan. [rudi]