Metroterkini.com - Hingga saat setidaknya enam Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Riau masih terendam banjir. Satu sekolah masih diliburkan karena air ikut merendam bagian gedung sekolah.
Secara keseluruhan jumlah warga yang terkena musibah banjir ada di enam kecamatan sejumlah 1.002 KK, 2.028 jiwa.
"Untuk jumlah, rumah terendam banjir sebanyak 115 unit. Terdampak banjir 673 unit, dan Fasilitasi umum 13 unit," ujar Kepala BPBD Pelalawan Hadi Penandio, Kamis (6/12/2018).
Sambung Hadi, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di pondok Pesantren (Ponpes) Najma di Desa Petodaan kecamatan Teluk Meranti, masih diliburkan.
"Disini permukaan air 30-60 cm, dan masih merendam ruang belajar. Sehingga aktifitas KBM di Ponpes terpaksa diliburkan sejak sepekan terakhir hingga saat ini. Kondisi air disini cenderung bertahan disebab pengaruh pasang-surut air laut," tambahnya.
Banjir di Pelalawan juga merendam sebanyak 53 unit rumah di Desa Petodaan dan 63 rumah di Desa Pangkalan Terap kecamatan Teluk Meranti dengan tinggi air 20 cm. Namun demikian, sejauh ini dari total 115 rumah yang terendam banjir di dua desa tersebut, belum ada warga yang mengungsi atau masih tetap bertahan dirumahnya.
Hadi juga menghimbau kepada camat, khusus Langgam, Ukui, Pelalawan, Teluk Meranti, Bunut, Pangkalan Kerinci, untuk melakukan pematauan disapanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) baik sungai Batang Nilo atau sungai Kampar, dan saling berkoordinasi.
"Diprediksi curah hujan lokal akan tetap tinggi dan puncaknya pada bulan Desember ini. Kemudian di hulu bendungan PLTA Koto Panjang telah dibuka 3 pintu. Prediksi kita, air bendungan ini akan sampai 3 hari kedepan. Jadi kemungkinan besar air akan kembali naik, dan pasang surut air laut di daerah Teluk Meranti," pungkasnya. [mer]