Metroterkini.com - Kawasan perkebunan penghasil minuman anggur di California, Amerika Serikat hangus dilahap api. Kobaran api yang cepat menyebar menewaskan sedikitnya 10 orang.
Sedikitnya 20 ribu warga di kawasan Napa, Sonoma dan Yuba mengungsi untuk menyelamatkan diri, sementara 1.500 bangunan hangus terbakar dalam salah satu kebakaran terburuk di wilayah tersebut.
Salah satu pemilik kebun anggur, Marian Williams dari Kenwood, Sonoma County, mengatakan bahwa dia dan tetangganya menyelamatkan diri dengan konvoi kendaraan.
"Ini neraka yang belum pernah kita lihat sebelumnya," katanya kepada wartawan NBC.
Ken Moholt-Siebert mengatakan bahwa menurutnya propertinya mungkin hancur lebur setelah dia dan keluarganya melarikan diri dari kebakaran yang terjadi pada Minggu (08/09) malam.
"Kobaran api mengepung kami," tutur Ken kepada LA Times.
"Saya merasa dihujani oleh asap dan bara.
"Semua berlangsung sangat cepat."
Sebanyak tujuh orang meninggal di kawasan Sonoma, dua orang meninggal di Napa dan satu orang meninggal di kawasan Mendocino ketika ribuan hektar lahan kebun anggur hangus terbakar.
Gubernur Kalifornia sudah mengumumkan keadaan darurat.
"Api sudah menghancurkan bangunan dan terus mengancam ribuan rumah lainnya yang mengharuskan evakuasi ribuan warga," bunyi pengumuman darurat.
Kepala Pemadam Kebakaran California, Kim Pimlott mengungkapkan, setidaknya 1.500 bangunan hangus terbakar. Belum diketahui dari mana sumber api berasal.
Pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api. Pemerintah setempat akan meminta bantuan damkar dari negara bagian lain.
Angin kencang dan udara yang lembab serta cuaca panas dan kering membuat api cepat membesar. Hal itu menyulitkan tim damkar untuk menjinakkan api.
BMKG setempat mengeluarkan peringatan bahwa api bisa saja merembet dengan cepat ke kawasan San Francisco.
Situs pemadam kebakaran memperkirakan bahwa puluhan ribu hektar telah hangus dalam setidaknya 14 kebakaran, menjadikannya salah satu peristiwa paling merusak yang pernah dialami California. [**dtc]