Metroterkini.com - Para penjaga perbatasan Bangladesh hari ini menemukan jasad 20 wanita dan anak-anak Rohingya setelah perahu yang mereka naiki terbalik. Insiden tragis itu terjadi saat warga Rohingya tersebut meninggalkan negara bagian Rakhine, Myanmar yang dilanda kekerasan.
Sejauh ini, sekitar 18.500 warga muslim Rohingya telah berhasil masuk ke wilayah Bangladesh sejak pekan lalu, ketika kekerasan kembali bergolak di Rakhine. Sebagian dari pengungsi Rohingya tersebut tiba di Bangladesh dalam keadaan jatuh sakit dan sebagian lainnya mengalami luka-luka karena ditembaki penjaga perbatasan Myanmar.
Pada hari Kamis (31/8) ini, jasad-jasad 11 anak-anak Rohingya dan 9 wanita Rohingya terdampar di bagian wilayah Bangladesh dari Sungai Naf yang memisahkan kedua negara bertetangga tersebut. Demikian disampaikan Ariful Islam, seorang komandan pasukan penjaga perbatasan Bangladesh seperti dilansir detik, Kamis (31/8/2017).
Sebelumnya, jasad dua wanita dan dua anak-anak Rohingya telah ditemukan pada Rabu (30/8) setelah perahu mereka ditembaki oleh Polisi Penjaga Perbatasan Myanmar.
Otoritas Bangladesh pada Rabu (30/8) telah mengusir total 366 warga Rohingya yang mencoba masuk ke negara tersebut dengan menggunakan perahu-perahu kayu. Ribuan warga Rohingya lainnya telah mendirikan kamp-kamp temporer di sepanjang perbatasan darat kedua negara.
Kekerasan mulai bergolak kembali di Rakhine pada pekan lalu setelah para militan dari minoritas muslim Rohingya melakukan serangan-serangan ke puluhan pos polisi Myanmar. Buntutnya, pasukan keamanan Myanmar melancarkan operasi militer besar-besaran untuk menangkap para militan. Menurut warga setempat, para tentara Myanmar juga melakukan pembakaran rumah-rumah warga dalam operasi tersebut.
Setidaknya 117 orang, kebanyakan militan Rohingya, telah tewas dalam kekerasan di Rakhine tersebut dan ribuan warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh, meskipun adanya upaya-upaya Dhaka untuk mencegah mereka masuk.[**]