Metroterkini.com - Sungguh tragis dalam memberantas mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ternyata tidak menyentuh pada perusahaan pejabat di Riau, misalnya disinyalir PT. Jalur Pusaka Sakti Kumala (JPSK) yang berlokasi di KM 55, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, masih mekai BBM bersubsidi untuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik salah satu petinggi partai di Riau itu.
Diduga perusahaan yang juga sekaligus pemilik SPBU dilokasi itu telah menyalah gunakan BBM jenis solar bersubsidi sebagai bahan bakar industri Pabrik Kelapa Sawit (PKS), hal ini terungkap dari salah seorang perkerja di dalam pabrik tersebut dengan inisial I, beliau mengungkapkan dan membenarkan bahwa setiap harinya telah beroperasi 1 atau 2 unit mobil truk berulang dari SPBU KM 55 melansir BBM subsidi untuk pengoperasian pabrik tersebut.
"Truk Cold Diesel tersebut mengisi penuh tank mobil truk lalu dibawa kedalam areal pabrik dan kemudian disuling kedalam gerigen begitulah setiap harinya," jelas karyawan ini.
Diatakannya ironisnya pengangkutan ini berlangsung sejak lama, dimulai dari tahun 2013 lalu semenjak, saksi juga memberikan pembuktian kuat berupa video dimana supir truk melakukan rutinitas penyulingan diareal pabrik setelah BBM ini diisi penuh di SPBU yang notabenenya adalah juga milik petinggi partai ini.
Pihak media sudah mencoba untuk mengklarifikasi kepada menejer pabrik, Muhammad Syah Nasution beliau enggan untuk memberi komentar dan beliau justru mengarahkan semua klarifikasi kepada Rudi Selaku Pengawas SPBU.
Menurut keterangan Rudi bahwa Perusahaan sudah mengikuti SOP dan tidak ada melakukan tindak kecurangan sebagaimana yang diterangkan oknum karyawannya tersebut.
"Kalau menurut saya perusahaan selama ini sudah mengikuti prosedur dalam pengolahan BBM untuk industri, mungkin disaat terdesak baru pihak perusahaan mengambil minyak ke tanjung datuk pekanbaru, kurang lebih 5000 liter lah" tutur Rudi saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu.
Sunber dari karyawan ini menyebutkan sudah 2 tahun bekerja di JPSK baru sekali dia melihat mobil tangki Pertamina bermerek BBM industri masuk kedalam pabrik, itupun setelah dihebohkan wartawan.[basya/ed]