Metroterkini.com - Salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan sumber energi listrik adalah dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang sangat melimpah di Rokan Hulu.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memanfaatkan limbah cair berbahaya yang dihasilkan dari proses produksi di PT Arya Rama Prakarsa (ARP) Desa Rantau Sakti Kecamatan Tambusai Utara kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berdampak positif terhadap penerangan dan kemajuan desa setempat.
Sebagaimana diungkapkan Manager Plant Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG), Jaya Lingga Parasetto, Minggu (15/5/16) saat meninjau perkembangan pilot project sumber energi terbarukan di Indonesia itu.
Dikatakannya, semenjak diresmikan Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) Ir. Susilo Siswo Utomo pada 16 September 2014 lalu. Saat ini manfaat dari PLTBG sudah dirasakan oleh masyarakat luas.
“Selama kurang lebih dua tahun beroperasi, kini keberadaan PLTBG sudah dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, terutama pada sektor perekonomian,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, perkembangan PLTBG berkapasitas 1 Mega Watt (MW) itu saat ini sudah menerani tiga desa di wilayahnya, yakni Desa Tanjung Medan, Rantau Kasai dan Desa Rantau Sakti sendiri. Dari tiga desa tersebut, pelanggan PLTBG saat ini sudah tercatat sebanyak 2.700 kepala keluarga yang menikmati listrik dari limbah cair atau pome dari PT Arya Rama Prakarsa.
Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Rantau Sakti, Purwadi, ST mengaku setelah adanya PLTBG, pembangunan di desanya berkembang pesat, terutama di sektor ekonomi. Seperti saat ini masyarakat sudah mulai memanfaatkan listrik untuk usaha pengelasan dan bahkan usaha UMKM lainnya tumbuh pesat belakangan ini.
“Alhamdulilah sejak adanya PLTBG ini, ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang, karena listrik di sini hidup selama 24 jam. Jadi masyarakat banyak yang membuka usaha mereka masing-masing,” katanya.
Selain pada pertumbuhan UMKM yang meningkat di desanya, kata Purwadi, dirinya bersama Plant Manager PLTBG, selain memanfaatkan limbah cair PT ARP sebagai bahan baku penghasil listrik. Saat ini pihaknya lagi menguji limbah tersebut menjadi pupuk cair untuk perkebunan.
Pupuk itu lanjut Purwadi, bernama “Pupuk Organik Cair Eks Biogas” yang saat ini menurutnya dari hasil uji sudah menunjukkan perkembangan yang positif. Itu terbukti dari tanaman yang diberikan pupuk tersebut tumbuh subur dan gemuk.
Pupuk ini nantinya, kata Purwadi akan fokus pada bidang perkebunan terutama kelapa sawit dan bisa juga digunakan untuk tanaman buah-buahan.”Kita fokus pupuk ini nantinya digunakan untuk perkebunan kelapa sawit,” katanya.
Untuk ditahap awal, dari 200 ribu liter limbah cair dari PT ARP, pihaknya akan memproduksi sekitar 5000 liter pupuk cair organik setiap harinya.
Atas nama Masyarakat, Purwadi berterimakasih pada PT ARP yang telah mau memberikan limbah cairnya untuk digunakan menjadi bahan penghasil listrik dan pupuk untuk membangun desa di areal perusahaan beroperasi.
“Kita bisa maju dan berkembang sampai seperti itu, semua tak akan terwujud tanpa ada limbah berbahaya dari PT Arya Rama Prakarsa,” ungkap Purwadi lagi.
Terakhir Purwadi berharap kepada masyarakat, untuk dapat bersama-sama menjaga ketentraman yang saat ini sudah ada. Terutama manjaga asat milik masyarakat desa Rantau Sakti dan Tambusai Utara pada umumnya.
Sementara itu, Manajer PT Arya Rama Prakarsa, Supriadi mengaku akan terus memberikan limbah cairnya untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan energi listrik dan pupuk cair organik.
“Ini merupakan kontribusi kita sebagai pelaku usaha untuk mensejahterakan masyarakat setempat, selain dari program-program rutin dari perusahaan seperti CSR, CD dan program sosial lainnya,” ungkapnya.[man]