Metroterkini.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama didatangi petugas sensus ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta di rumah pribadinya, Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/5).
Basuki disensus oleh dua petugas sensus ekonomi yang direkrut BPS DKI, didampingi oleh Kepala BPS DKI, Syech Suhaimi, Deputi Neraca BPS Suharyanto, Kepala BPS Jakarta Utara, Gaul Lumbantobing, dan beberapa petugas lainnya.
Tidak banyak pertanyaan yang diajukan oleh petugas sensus. Hanya dua pertanyaan yang diajukan dan dijawab Basuki secara langsung. Pengajuan pertanyaan ini bahkan kurang dari lima menit.
Pertanyaan pertama yang diajukan kepada Basuki oleh petugas sensus adalah tentang rumahnya yang ditinggali bersama siapa saja.
"Bapak di sini tinggal bersama siapa saja?" tanya petugas sensus yang bernama Triana tersebut.
"Saya tinggal dengan istri, anak, pembantu, sopir, dan pengawal. Kadang-kadang ibu saya juga ke sini," jawabnya.
Selanjutnya, petugas pun langsung mengajukan pertanyaan kedua tentang usaha yang mungkin dijalankan di rumahnya tersebut.
"Kalau untuk usaha, apakah Bapak menjalankan usaha dari rumah ini? Misalnya seperti usaha online?" tanya petugas lagi.
"Ah tidak ada usaha. Usahanya, pelihara ikan, ikannya belum beranak. Kan pejabat tidak boleh (buka) usaha sekarang," jawab Basuki yang diselingi dengan candaan tentang ikan kesayangannya.
Hanya dua pertanyaan itu saja yang diajukan. Selanjutnya, petugas pun menempelkan stiker sensus ekonomi yang berisi nomor sensus dengan nomor 134 B dan nomor bangunan fisik dengan nomor 1.
Sensus ekonomi sendiri berlangsung secara nasional mulai 1-30 Mei 2016. Sensus ekonomi 2016 merupakan kegiatan pendataan lengkap seluruh unit usaha perusahaan di berbagai aktivitas usaha, baik permanen, keliling, maupun rumah tangga, termasuk usaha online di dalamnya.
Basuki sendiri pada Kamis (28/4) telah melepas sebanyak 22.035 petugas sensus ekonomi di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. [**]