Tanjung Api-Api Sumsel Dijadikan Lokasi Kilang Minyak Baru

Tanjung Api-Api Sumsel Dijadikan Lokasi Kilang Minyak Baru

Metroterkini.com - Pemerintah mendorong kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan sebagai salah satu lokasi pembangunan kilang pengolahan minyak mentah baru di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, adanya dorongan untuk menjadikan kawasan Tanjung Api-Api sebagai lokasi pembangunan kilang minyak didasarkan pada telah tersedianya sejumlah fasilitas yang dinilai tepat untuk mendukung keberadaan proyek.

"Saya kira potensinya ada di Sumsel dan ini perlu pendalaman dan kajian," kata Sudirman seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu *(20/3).

Selain ketersediaan fasilitas pendukung, katanya faktor yang juga menjadi bahan pertimbangan pemerintah mendorong pembangunan kilang minyak di Sumatera Selatan juga dikarenakan oleh keberadaan lahan kosong di kawasan tersebut. 

Pun rencana pembangunan kilang minyak di kawasan Tanjung Api-Api juga dimaksudkan untuk mendukung keberadaan kilang minyak Plaju milik PT Pertamina (Persero) yang diketahui telah berusia uzur.

Sudirman menambahkan, guna merealisasikan rencana pembangunan kilang minyak di kawasan ekonomi khusus itu pemerintah akan segera melakukan kajian lebih lanjut.

"Memang, persiapan lahan tergantung daerah dan bisa 4-5 tahun kontruksi, dan perlu ada feasibility study dan Amdal. Jadi memang panjang waktu yang dibutuhkan jika memang Sumsel bakal jadi lokasi pembangunan kilang minyak," imbuh mantan bos PT Pindad (Persero) ini.

Pada kesempatan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, kawasan ekonomi khusus memang telah dibangun berbagai fasilitas pendukung.

Bahkan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pihak Korea untuk membangun pembangkit listrik dan jalur pipa gas.

Dorong Arun dan Lombok

Selain akan melakukan studi lebih lanjut di kawasan Tanjung Api-Api, Sudirman bilang pemerintah juga akan melakukan kajian mendalam di wilayah Arun, Aceh dan Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kajian sendiri dilakukan untuk merealisasikan rencana pembangun empat unit kilang yang bisa memproduksi 1,2 juta barel minyak per hari (BPH). [**cnn]

Berita Lainnya

Index