Metroterkini.com - Wakil ketua satu Pengurus Cabang (PC) 0410 Gnerasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Pelalawan, Hasaruddin Barus minta kepada Presiden Indonesia, Jokowidodo untuk segera meninjau ulang izin perambahan lahan gambut, Semenajung Kampar yang sangat kaya akan karbon yang diberikan pada Group APRIL.
"Pak Presiden tolong tinjau ulang izin lahan gambut Semenanjung Kampar karena kami takut kebakaran lahan lagi," Jelas
Berdasarkan survei dirinya kelokasi Semenanjung Kampar dia mendapati bukti yang menunjukkan adanya lahan gambut dengan kedalaman lebih dari tiga meter, kedalaman gambut ini lebih dari 6 meter.
"kalu tidak percaya silahkan buktikan kalau Area lahan gambut ini sangat dalam, dan dari perspektif iklim, sosial serta keanekaragaman hayati lahan ini harus dilindungi. RAPP terhadap area seperti ini yang membawa Indonesia menjadi negara ketiga pencemar iklim di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina," Jelasnya.
Barus heran kenapa ada izin keluar untuk lahan gambut di Semenanjung Kampar berupa hak pengusahaan hutan (HPH) dan izin penanaman hutan tanaman industri (HTI) yang dilaksanakan oleh RAPP, sehingga akibat pembuatan lahan Akasia ini warga Pelalawan selalu kebanjiran tiap tahun dan kebakaran lahan menjadi langanan.
"Kami sangat troma dengan kebakaran lahan yang terjadi pada tahun - tahun sebelumnya, apakah Jokowi tidak memperhatikan hal ini," Jelasnya.
Dilanjut barus, dengan tidak dicabutnya izin di Semenanjung kampar ini, maka Jokowi justru menggagalkan perjanjian iklim di Kopenhagen, aspek penurunan emisi, mekanisme finansial, perlindungan hutan, kerangka kerja legal dalam rangka pertemuan Kopenhagen ini, dan langkah nyata mereka dalam menurunkan emisi di dalam negeri akan gagal.[bas]