Metroterkini.com - Pamor Pepaya Madu (putek madu-red) di tanah air cukup menggeliat, buah papaya berukuran besar dan harganya pun tinggi serta kualitas buahnya pun bagus, sehingga membuat pepaya madu dilirik petani untuk dikembangkan, dari hasil budidaya ini omzet mencapai puluhan juta rupiah bisa dikumpulkan petani.
Fajri petani pepaya madu warga Gampong (desa-red) Pinto Rimba, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, kepada media belum lama ini mengaku sudah tiga tahun mengembangkan pepaya ini di lahan seluas 1 Hektar (Ha), menurutnya menanam pepaya madu membuatnya tenang dari perasaan was-was jika buah tersebut tidak laku di pasar, dan tanahnya juga cocok.
Ia mengaku tak gentar bersaing dengan popularitas pepaya jenis lain, alasannya pepaya madu masih digemari masyarakat meski harganya lebih mahal dari pepaya jenis lainnya.
Jika pepaya jenis lain dijual dengan harga Rp 2.500 Per buah, pepaya madu bisa dijual dengan harga Rp 3000 Per buah.
Meski secara harga lebih mahal, pepaya madu memiliki ukuran lebih besar, beratnya sekitar 3,5 Kg Per buah, sementara berat pepaya jenis lain maksimal hanya 2 Kg Per buah.
Sekali panen Fajri bisa memetik hasil sekitar 2 ton lebih pepaya siap kirim ke para pelanggan yang kebanyakan dikirim kekawasan Banda Aceh dan ke Pulau Sabang, sebulan rata-rata omzet yang diraup Fajri dari usaha ini bisa mencapai Rp 12 Juta.
Fajri juga menjelaskan bahwa untuk kedepannya Ia akan mebudidayakan Pepaya Madu ini lebih luas lagi dan Ia juga sudah mempersiapkan lahan siap tanam sekitar tiga Hektar lebih, selain di Peudada di kawasan Peusangan juga sudah lama papaya ini di kembangkan. [**tarmizi]