Metroterkini.com - Akibat kabut asap yang menyelimuti Riau, saat ini nelayan di pesisir Riau mengurangi aktivitas melautnya. Kabut tebal menghambat nelayan yang akan ke tengah laut akibat jarak pandang sehingga hasil tangkapan mereka menurun drastis.
"Biasanya malam hari melaut sekarang tak berani lagi karena kabut tebal akibat asap," kata Anggota Komisi B DPRD Riau, Firdaus.
Seperti yang saat ini terjadi pada nelayan wilayah Pesisir, Rokan Hilir, Rupat, Bengkalis dan Meranti.
"Nelayan kita yang tidak memiliki alat yang cukup diimbau tidak usah terlalu ke tengah," ujarnya.
Akibat kabut asap selain tangkapan berkurang juga dikwatirkan terjadinya resiko kapal bertabrakan. Jika cuaca cerah apa yang di laut nampak, kalau saat ini dengan kondisi asap, orang pesisir bilang "kepala anginnya" tidak terlihat.
Tidak hanya kapal yang bisa bertabrakan, jaring nelayan juga bisa bertabrakan juga dengan jaring ataupun sampan nelayan lain. Itu karena jaring yang panjangnya bisa mencapai 200-300 meter mudah beradu jika pandangan terganggu asap.
Menurut Firdaus lagi, status Riau yang tanggap darurat bencana kabut asap diharapkan pemerintah bisa memberi bantuan kepada nelayan. [**]