Lakukan Efisiensi, PT BLJ Akan PHK 26 Karyawan

Lakukan Efisiensi, PT BLJ Akan PHK 26 Karyawan

Metroterkini.com -Terus meruginya yang dialami PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bengkalis memaksa menejemen melakukan efisiensi dan resktrukturisasi karyawan, Selasa (11/8/15). Akibatnya sebanyak 26 karyawan bakal dirumahkan.

Merumahkan 26 karyawan disampaikan Direktur Utama PT BLJ, Abdul Rahman saat dikonfirmasi wartawan, Selasa siang.

“Kita terpaksa melakukan restrukturisasi sekaligus efisiensi dalam operasional, karena kondisi keuangan PT BLJ saat ini sangat tidak bagus. Sebanyak 26 karyawan akan kita “rumahkan” dalam rangka menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan yang terus merugi,” terang Abdul Rahman.

Menurtu Abdul Rahman, karyawan yang dirumahkan tersebut berasal dari berbagai unit usaha yang ada dan usaha yang terpaksa ditutup. Seperti dari kolam renang dan waterpark “Dara Sembilan” yang sudah dilepas pengelolaannya oleh PT.BLJ ke Pemda.

Kemudian ujar Rahman, sektor usaha lain yang karyawannya juga dirumahkan berasal dari APMS serta dari lingkup kantor induk PT BLJ sendiri.

Dalam merumahkan karyawan tersebut, pihak PT.BLJ sudah mencapai kesepakatan dengan 20 karyawan, hanya tinggal 6 karyawan lagi  yang belum mencapai kesepakatan dan akan dimediasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).

“Kebijakan untuk merumahkan karyawan berdasarkan keputusan RUPS –LB PT BLJ tanggal 1 Juli 2015 lalu serta hasil keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 9 Juli 2015.

Dalam proses perumahan 26 karyawan tersebut, kita tetap mengacu kepada surat edaran Menteri tenaga Kerja RI nomor 907/2014 tentang pencegahan PHK massal,” papar Rahman.

Saat disinggung tentang kondisi keuangan PT BLJ terkait erat dengan kasus korupsi penyertaan modal Pemkab Bengkalis Rp 300 milyar ke perusahaan tersebut. Rahman mempersilahkan media untuk menilainya.

Ia hanya menyebut maksud perusahaan merumahkan karyawan telah dirundingkan bersama karyawan bersangkutan dan serikat pekerja yang ada sehingga menghasilkan kesepakatan/kesediaan untuk dirumahkan sementara.

“Silahkan kawan-kawan wartawan menilai sendiri bagaimana kondisi keuangan perusahaan saat ini. Bahkan hutang yang ditinggalkan direksi lama PT.BLJ kepada pihak lain jumlahnya tidak sedikit, dan itu juga menjadi beban kita sekarang,” tutup Rahman, yang enggan menyebut besaran hutang manajemen lama PT BLJ itu. [rdi]

Berita Lainnya

Index