Metroterkini.com - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengatakan stok daging sapi di wilayah itu aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu bulan ke depan.
"Di kandang kami saat ini ada stok sekitar 100-an ekor sapi hidup, ini untuk kebutuhan Pekanbaru sepekan," kata Kepala Distanak Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan saat ada pengurangan karena dipotong setiap hari secara otomatis tiga perusahaan yang menjadi pemasok daging ke Pekanbaru akan menambah lagi.
"Demikian terus hingga kandang tidak pernah kosong. Pemasoknya satu perusahaan dari Medan dan dua dari Lampung," ujarnya.
Dia mengakui sejauh ini gejolak harga dan mogoknya pedagang sapi di Pulau Jawa belum berpengaruh bagi Pekanbaru.
Hal itu, katanya, terbukti dari jumlah pemotongan yang dilakukan setiap harinya di Rumah Potong Hewan Pekanbaru masih normal atau sama seperti sebelum gejolak harga daging sapi.
"Kami tiap hari memotong berfluktuasi, rata-rata antara 20-23 ekor sapi ," katanya.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat Pekanbaru tidak perlu khawatir akan kondisi stok daging sapi. Meskipun di daerah lain ada gejolak terkait daging sapi, sejauh ini pasokan ke daerah setempat masih mencukupi.
Ia menjelaska jika memang tergantung kepada impor maka dampak pengurangan impor yang besar rawan untuk spekulasi harga karena bukan tidak mungkin pelaku usaha yang memasok ke Pekanbaru akan beralih memasok ke wilayah yang harganya jauh lebih tinggi.
"Ini juga akan memicu kenaikan harga daging sapi di Pekanbaru," ujarnya.
Apalagi, katanya, daging yang dipasok Ibu Kota Provinsi Riau itu, 90 persen jenis sapi Brahman yang merupakan impor dari Australia, sedangkan sisanya yang 10 persen dipasok dari sapi lokal. [**anr]