Metroterkini – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Kepulauan Meranti menunjukkan progres signifikan.
Dari total 15 titik pembangunan yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan, realisasi fisiknya kini rata-rata telah mencapai sekitar 70 persen.
Pembangunan fasilitas air bersih ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025 yang disalurkan oleh pemerintah pusat, dengan total anggaran mencapai Rp10 miliar.
“Saat ini progres masih tahap pembangunan” ujar Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Meranti Rahmad Kurnia ST melalui Kabid Cipta Karya Feni Utami ST, MH Rabu (22/10/2025) kepada Media ini.
"Kita juga sedang menunggu penyaluran dana tahap kedua yang direncanakan dalam waktu dekat ini. Semua syarat administrasi sudah kita penuhi," Tambah Feni.
Ia menjelaskan, pencairan dana proyek dilakukan dalam tiga tahap, masing-masing sebesar 25 persen untuk tahap I, 45 persen tahap II, dan 30 persen tahap III.
Meskipun belum ada titik yang selesai sepenuhnya, proses pembangunan tetap berjalan sesuai rencana. Adapun kendala di lapangan lebih disebabkan oleh faktor cuaca yang kurang mendukung.
“Memang sekarang sudah mulai musim hujan, bahkan beberapa lokasi ada yang sempat terkena banjir. Tapi untuk bahan material, sejauh ini aman dan tidak ada kendala,” jelasnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat di lokasi sasaran. Warga disebut antusias dan ikut mendukung pelaksanaan pembangunan karena manfaatnya sangat dirasakan.
“Partisipasi masyarakat sangat baik, mereka menyadari bahwa air bersih ini kebutuhan utama. Bahkan ada desa yang berharap program seperti ini terus berlanjut setiap tahun,” tambahnya.
Jika tidak ada hambatan, proyek Pamsimas di Kepulauan Meranti ini ditargetkan rampung pada bulan November 2025 dan siap difungsikan pada Desember mendatang.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Meranti, Rahmad Kurnia, ST. Menurutnya, sejauh ini seluruh bahan material dalam kondisi aman dan tidak ada kendala berarti.
“Untuk bahan sejauh ini masih aman. Begitu juga dengan respon dan partisipasi masyarakat setempat dalam pembangunan sangat baik, karena masyarakat di lokasi tersebut memang sangat membutuhkan air bersih,” ungkap Pria yang akrab disapa Aang.
Dengan rampungnya proyek ini, diharapkan kebutuhan air bersih masyarakat di Kepulauan Meranti dapat terpenuhi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan dan sanitasi lingkungan di pedesaan.
Adapun 15 lokasi pembangunan PAMSIMAS tersebut meliputi: Desa Selat Akar, Desa Melai, Desa Tanjung Kulim, Kelurahan Selatpanjang Kota, Desa Lukun, Desa Tanjung, Desa Sungai Cina, Desa Dwi Tunggal, Desa Batang Meranti, Desa Nipah Sendanu, Desa Mengkirau, Desa Tanjung Gadai, Desa Lukit, Desa Mayang Sari, dan Desa Alah Air Timur.