Metroterkini.com - Acara serah terima jabatan dan pisah sambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis dari Kriston Napitupulu, A.Md., S.Ip., S.H., kepada Priyo Tri Laksono, S.IP., S.Sos., digelar di lapangan serba guna Lapas Bengkalis, Kamis (9/10/2025) pagi.
Hadir dari dalam acara tersebut Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan Riau, Suroto, Bupati Bengkalis diwakili staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Johansyah Syafri dan forkopimda lainnya, para penyuluh agama dan beberapa kepala OPD.
Bupati Bengkalis Kasmarni dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Johansyah Syafri memuji kinerja Kriston Napitupulu selama menjabat sebagai Kepala Lapas Bengkalis. Menurutnya, pemimpinan yang baik bukan diukur lamanya masa dinas, tapi kualitas apa yang sudah dibuat dan ditinggalkan selama 8 bulan 4 hari sebagai Kepala Lapas Bengkalis.
Kriston mulai menjabat sebagai Kalapas Bengkalis pada Kamis 5 Februari 2025 menggantikan Muhammad Lukman yang dipindahkan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau.
Belum setahun tepatnya 8 bulan 4 hari, pada Kamis 9 Oktober 2025 Kriston Napitupulu menyerahkan tampuk pimpinan kepada Priyo Tri Laksono.
"Kendati ada perbedaan dari segi aksen bahasa, tapi ada kesamaan dalam menjalankan SOP Lapas," kata Johansyah.
Menurutnya, Kriston Napitupulu telah melakukan kewajiban sebagai pimpinan dengan baik. Banyak terobosan untuk perbaikan warga binaan.
Untuk itu, Bupati mengingatkan warga binaan setelah selesai menjalani masa tahanan agar lebih baik dan tak mengulangi perbuatan.
"Semoga setiap kata yang diucapkan dan setiap niat dicatat menjadi amal ibadah oleh Allah SWT," kata Bupati mengapresiasi kinerja Kriston.
Sementara itu, Kriston Napitupulu yang mendapat tugas baru sebagai Kepala Bapas Kelas 1 Medan dalam kata sambutannya sangat berterima kasih kepada Bupati Bengkalis Kasmarni yang telah membantu Lapas.
Disamping itu, Kriston juga berharap, sepeninggalnya kerjasama Lapas Bengkalis dengan BLJ untuk pembangunan sumur bor air bersih yang belum terwujud, bisa terwujud.
Kriston juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis yang telah bekerjasama dalam penyuluhan Agam kepada warga binaan. Warga binaan yang dinilainya tersesat sebelumnya step by step berubah dalam hal kerohanian. Ia juga tak lupa mengingatkan warga binaan agar menjadi insan yang lebih baik lagi. Karena tak ada kata terlambat untuk bertobat.
Dengan suara serak karena terharu atas dukungan semua pihak termasuk penerimaan oleh warga binaan. Ia mengakui masih ada petugas yang merusak warga binaan demi kepentingan pribadi.
"Sekarang warga binaan sudah gemuk-gemuk, karena makan dan gizi sesuai dengan kontrak," kata Kriston.
Dalam menegakkan disiplin, Kriston tetap menjatuhkan sanksi kepada yang melanggar baik pegawai maupun warga binaan. Tapi, sanksinya tidak diskriminatif.
"Saya sering menjatuh sanksi. Tapi, tidak ada diskriminasi, dan semua warga binaan menerima," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Kalapas yang baru, Pryo Tri Laksono dalam sambutannya tak sungkan meminta dukungan semua pihak baik Forkopimda dan masyarakat agar warga binaan setelah bebas diterima dengan baik oleh lingkungan atau masyarakat.
Pryo berkomitmen untuk terus meningkatkan apa yang telah dilakukan Kriston. Dia juga mengingatkan para istri sipir agar selalu mengingat suami supaya bekerja sesuai aturan dan jangan bermain narkoba.
Sementara itu, Kabid Pelayanan dan Pembinaan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Suroto mengapresiasi pola kepemimpinan Kriston.
Menurutnya, kepemimpinan yang baik bukan diukur lamanya masa dinas, tapi kualitas apa yang sudah dibuat dan ditinggalkan. (Rudi)