Tengku Haji Endrizal Sultan Mahkota Alam, Ditabalkan Menjadi Raja Rokan ke XII

Kamis, 18 Juli 2024 | 04:51:40 WIB

Metroterkini.com - Setelah melalui serangkaian prosesi adat dan penabalan yang digelar di Istana Rokan, Sabtu (20/07/2024), Yang Dipertuan Sakti XII, Tengku Haji Endrizal, SE, Gelar Sultan Mahkota Alam, resmi menjadi Raja Luhak Rokan IV Koto.

Tampak hadir pada prosesi penabalan yang berlangsung sakral itu Pj Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Datuk Raja Yose Rizal Zein, M.Sn, unsur Forkopimda Riau, Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau Datuk Seri H. Taufiq Ikram Jamil, Bupati Rokan Hulu (Rohul) diwakili Wakil Bupati Rohul H. Indra Gunawan, Gelar Datuk Setia Amanah Guno Nogoi.
Hadir juga antara lain Raja Luhak Tambusai T. Darmizal Gelar Sultan Ahmad, Raja Luhak Kepenuhan, Tengku Haji Indra Jaya Gelar Yang Dipertuan Besar XVI, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Rohul Dt. Seri Dr. H. Dipendri, S.Pd., M.M., Gelar Datuk Tumenggung, dan Ketua Umum DPH LAMR Rohul, Dt. Seri H. Zulyadaini, Gelar Datuk Saudagar Rajo.

Terlihat juga hadir Putra Mahkota Kerajaan Gunung Sahilan Tengku Heryanto, Kekerabatan Resam Kesultanan Siak Sri Indrapura, Putri Sangka Bulan dari Lubuk Sikaping, raja-raja, zuriat-zuriat seluruh kerajaan di Rohul, tokoh masyarakat antara lain Dr. H. Chaidir, MM, Ir. H. Hafith Syukri, MM, dan undangan lainnya.

Membludaknya tamu undangan dan masyarakat yang hadir, Raja Rokan IV Koto, Tengku Haji Endrizal, SE, Gelar Sultan Mahkota Alam, menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah datang menghadiri penabalan dirinya.

‘’Kehadiran seluruh tamu undangan dalam rangkaian prosesi adat dan penabalan ini membuktikan kecintaan dan kepedulian masih ada bagi kita semua dalam menjaga adat di Negeri Seribu Suluk ini,’’ ujarnya.

Peristiwa penabalan ini merupakan hari yang sangat bersejarah, setelah 82 tahun mangkatnya Yang Dipertuan Sakti Tengku Ibrahim, maka barulah sekarang ditabalkan lagi Raja Rokan IV Koto, walaupun dengan nuansa dan suasana yang berbeda.

‘’Penabalan ini menjadi simbol suatu wilayah yang lebih kuat diikat dengan adat istiadat yang sama dan tergolong bagian dari kebudayaan yang perlu dilestarikan dan dihidupkan kembali, dalam rangka Meneguhkah Khittoh, Menjulang Marwah, dan Menjunjung Peradaban,’’ sebut Raja Rokan IV Koto.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Rohul Indra Gunawan, Gelar Setia Amanah Guno Nogoi menyampaikan rasa syukurnya bahwa nilai-nilai adat dan budaya masih tinggi tercermin pada pola kehidupan masyarakat Rohul, walaupun akhir-akhir ini terkontaminasi dengan kemajuan zaman dan budaya modern.

Dalam kesempatan baik ini, dia mengajak semua pihak lebih menghidupkan tali berpilin tiga, yakni tokoh agama, tokoh adat, dan pemerintah dalam rangka mewujudkan Kabupaten Rohul yang Aman, Harmonis, Nyaman, dan Berperadaban.

"Apabila kondisi seperti ini terjadi, kita yakin Rohul Negeri Seribu Suluk akan dapat lebih maju dan disegani di masa yang akan datang," pungkas Wabup Indra Gunawan.
 

Kegiatan penabalan yang penuh khidmat dan keakraban ini diakhiri dengan makan bersama setelah dilakukan tepung tawar oleh beberapa pemimpin adat tanda pemberian penghormatan kepada Raja Luhak Rokan IV Koto ke-12, dan dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat.

Dalam rangkaian penabalan Raja Luhak Rokan IV Koto, Yang Dipertuan Sakti XII, Tengku Haji Endrizal, SE, Gelar Sultan Mahkota Alam, digelar kenduri adat selama tiga hari, 19 s/d 21 Juli 2024, di Istana Rokan.

Bagian dari prosesi arak iring Raja Luhak Rokan IV Koto yang baru, Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Luhak Rokan IV Koto menggelar acara penobatan dan penabalan gelar Permaisuri dan Bangsawan, di kediaman Tengku Astati, Kamis (18/7/2024).

Acara penabalan ini dihadiri para Penghulu di Luhak Rokan, Malin Nogoi Luhak Rokan, unsur Umaro Luhak Rokan, serta unsur LAMR Rohul. Acara dimulai dengan sorong tepak pendahuluan oleh Datuk Setia Rajo kepada Penghulu dan Andika, diikuti dengan penyampaian gelar Permaisuri dan Bangsawan kepada istri Raja Luhak Rokan, Hajjah Sri Mekka diangkat menjadi Permaisuri dan masuk dalam keluarga kerajaan melalui prosesi pengandaman pada hari itu.[man]

Terkini