Metroterkini.com - Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupate Siak melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Gunung Kidul. Hasil kunjungan tersebut diharapkan bisa ditiru terurama bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Siak.
“Saya menyaksikan sendiri, bahwa untuk pembuatan teh celup itu rupanya simple, tapi Saya tidak tanya harga ya ! hanya satu mesin saja, bisa mencetak berbagai macam jenis teh,” kata Muhtarom.
Selain masalah pembuatan teh, tambahnya berbagai macam pengalaman lagi yang kami temui disana, salah satu nya terkait asal usul teh, seperti teh hitam.
"Selama ini saya tidak tau, ternyatan teh hitam itu terbuat dari daun teh yang sudah tua, kemudian teh biru, terbuat dari daun muda, sedangkan teh putih terbuat dari pucuk daun yang paling ujung, ini harganya mahal, satu botol Rp 45 ribu, ini kalau dijual dalam negeri, kalau di ekspor bisa mencapai ratusan ribu," tambahnya.
“Kita harapkan, semoga ini bisa menjadi contoh bagi Pemerintah kita, terutama dinas parawisata, karena selain menunjang ekonomi masyarakat, juga bisa menambah PAD Kabupaten Siak,” tambahnya.
Masih menurut Muhtarom,bsesuai dengan target pemerintah kabupaten siak dengan 1000 UMKM/tahun, tapi bukan hanya mengejar target, tapi harus dibina. Kalau disana dibina dan dibantu melalui dana APBN, sehingga saat ini obyek - obyek wisata yang ada di gunung kidul, setiap harinya penuh dikunjungi para pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah, apa lagi hari libur, sehingga masyarakat disana bisa sejahtera.
Semakin banyaknya tempat- tempat wisata di Kabupaten Siak, tentunya semakin banyak para pengunjung yang berdatangan dari luar daerah, hal ini sudah pasti para pedagang kaki lima akan terbantu nasibnya. [inf.Ibrahim]