Metroterkini.com - Militer Israel memulai fase selanjutnya dalam perang melawan Hamas, di mana kini mereka menargetkan labirin terowongan dan struktur komando Hamas di Gaza utara. Menurut sumber, operasi ini mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan.
Pasukan Israel menggempur Gaza dari udara dan pasukan daratnya membagi Gaza menjadi dua. Dalam beberapa hari terakhir, Pasukan Israel mengepung Kota Gaza dan memerangi pejuang Hamas saat mereka memasuki jalan-jalan kota tersebut.
Dengan korban jiwa di Gaza mencapai 10.000 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina, Israel berada di bawah tekanan diplomatik yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, menyetujui rencana operasional lebih lanjut untuk aksi militer di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara. Lima sumber keamanan Israel mengatakan kepada Reuters bahwa menemukan dan menonaktifkan jaringan terowongan luas di bawah wilayah utara Gaza akan menjadi bagian mendasar dari fase serangan berikutnya, yang akan memakan banyak waktu.
Sumber dari Hamas menyebut ketika tank-tank Israel bergerak menuju jantung Kota Gaza, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyergapan.
Seorang pejuang muncul dari salah satu terowongan, menembakkan granat berpeluncur roket dan kemudian menghilang, hanya untuk muncul di pintu masuk terowongan lain dan menyerang lagi, kata sumber-sumber Palestina.
Laksamana Muda Daniel Hagari dari Israel mengungkap bahwa korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan terowongan dan diklaim operasi itu telah menghancurkan lebih dari 100 terowongan.
Avi Melamed, mantan pejabat intelijen Israel dan perunding selama intifada pertama dan kedua, mengatakan pasukan IDF menyusun rencana terstruktur untuk menemukan terowongan, menghancurkan lokasi peluncuran roket, dan memburu pejuang Hamas.
"Ini tentang menghilangkan tulang punggung militer. Sangat masuk akal bahwa ini mungkin memakan waktu berbulan-bulan," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Hamas, yang menguasai wilayah pesisir tersebut sejak 2007, telah membangun kota terowongan yang membentang di bawah Gaza sepanjang ratusan kilometer, dengan kedalaman hingga 80 meter di beberapa bagian. Seorang sandera yang ditahan di jaringan tersebut sebelum dibebaskan oleh Hamas bulan lalu menggambarkannya sebagai 'jaring laba-laba'.
Militer Israel mengatakan banyak terowongan, pusat komando dan peluncur roket Hamas terletak berdekatan dengan sekolah, rumah sakit dan lembaga kemanusiaan di Gaza utara.
Lior Akerman, peneliti senior di Institut Kebijakan dan Strategi di Universitas Reichman Israel mengatakan pemboman udara yang ganas dimaksudkan untuk melumpuhkan sebanyak mungkin infrastruktur militer Hamas sebelum pasukan beralih ke pertempuran bawah tanah.
Sumber mengatakan Israel berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi intelijen di jaringan terowongan tanpa harus memasukinya. Robot dan anjing pelacak dikerahkan untuk menemukan pintu masuk terowongan dan menyelidiki area di dalamnya sebelum tindakan dilakukan pasukan spesialis terowongan, yaitu Yahalom. Tentara menggunakan buldoser untuk menghancurkan bagian pintu masuk terowongan.
Shalom Ben Hanan, mantan pejabat tinggi lainnya di dinas keamanan Shin Bet, mengatakan operasi di jaringan terowongan perlu dilakukan lebih lambat karena diyakini adanya sandera Israel yang ditahan di sana. **