Metroterkini.com - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rokan Hilir Riau, membantah tudingan dirinya Ikut terlibat kerjasama dengan pihak Teng atau Selome asal Sumut yang mengambil kerang di laut Rokan Hilir Riau.
Jonnaidi selaku Ketua HNSI Rokan Hilir dengan tegas membantah tudingan ada kerjasama secara berjamaah dengan nelayan asal Sumut yang menggarap kerang di laut Rokan Hilir.
Jonnaidi yang akrab disapa Ijuon, adalah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau.
Memberikan pernyataan dengan tegas bahwa pihaknya tidak ada keterlibatan sama sekali terkait tuduhan yang menyatakan pihaknya ikut berjamaah menghabiskan hasil laut bersama kapal teng atau slome (Kapal Kerang) asal Sumatera Utara (Sumut-red).
“Sekali lagi kami tegaskan, tuduhan itu tidak benar, kami HNSI Rokan hilir komitmen dan sepakat untuk bersama sama menjaga dan menciptakan suasana yang kondusif khususnya di laut Rokan Hilir,” ujar Jonnaidi.
"Kalau mau mengambil kerang disini silahkan, namun alat tangkap disesuaikan dengan pelaut atau nelayan kami disini," tambah Jonnaidi, Minggu (24/9/2023) malam di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan hilir.
Ia sangat menyayangkan atas pernyataan salah satu LSM yang baru baru ini mempublikasikan lewat media online yang dinilai memberi tuduhan tidak mendasar dan menyebar fitnah yang menyebutkan HNSI Rokan hilir ikut terlibat bersama pihak kapal kerang asal Sumut berjamaah menghabiskan hasil Kerang di laut.
"Bahwa tuduhan ketua salah satu LSM dimedia online tentang Ketua HNSI Rokan hilir, ikut menguras kerang di perairan adalah tidak benar. Dan tidak berdasar maka menjurus kepada fitnah terhadap diri pribadi, justru saya selaku Ketua HNSI Rokan Hilir mempertanyakan apa motif dari tuduhan tidak berdasar dan membabi buta,” jelasnya lagi.
Bahkan, kata Jonnaidi baru-baru ini dirinya pernah ditawarkan pihak tenk kerang untuk minta izin melakukan aktivitas di perairan Rokan Hilir.
Namun dirinya menolak karena dia tetap komitmen memperjuangan nasib nelayan Kabupaten Rokan Hilir, untuk menggunakan alat tangkap tradisional.
"HNSI Kabupaten Rokan Hilir sampai saat ini masih berkomitmen memperjuangkan nasib nelayan. Kami juga menegaskan, jangan coba-coba menfitnah dan mengganggu nasib nelayan kami,” tegasnya.
Lanjut Jonnaidi terkait ABK kapal tank kerang bahwa mereka punya bekingan kuat dari uwak-uwak, pihaknya juga tidak mengetahui sama sekali.
"Yang jelas itu bukan dari pihak HNSI kalau ada pihak kami silakan buktikan secara gamblang jangan asal ngomong,” pungkasnya. [Mustar]