Metroterkini.com - Menjelang musin kemarau, kebakaran hutan dan lahan mulai melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau. Tercatat lebih dari 6 hektare lahan terbakar pada awal tahun ini.
"Luas lahan terbakar sejak awal Januari sampai hari ini adalah 6,78 hektare (Ha). Lahan terbakar terbanyak di Pekanbaru," kata Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, dikutip Kamis (2/2/2023).
Edy menyebut lahan terbakar terbesar di Pekanbaru seluas 4,5 Ha. Lokasi lahan terbakar berada di Jalan Garuda Sakti di Kecamatan Bina Widya.
Sementara lahan terbakar lainnya terjadi di Kota Dumai seluas 1 Ha dan di Bengkalis 1,8 Ha. Selain itu ada pula di Siak luasnya sekitar 0,1 Ha.
Sebagai antisipasi, seluruh tim gabungan dari BPBD Riau, TNI dan Polri sudah turun ke lokasi. Bahkan hari ini seluruh tim dari kabupaten dan kota di Riau juga menggelar rapat kesiap siagaan.
"Hari ini saya rapat dengan kalaksa tingkat kabupaten dan kota. BMKG dan Manggala Agni juga ikut karena terkait kesiapsiagaan menghadapi Karhutla 2023," kata Edy.
Diakuinya, Februari hingga Maret ini telah masuk dalam prakiraan musim kemarau. Di mana BMKG memprediksi kemarau di Riau terjadi dua kali, yaitu Maret-Februari dan Mei-Juli mendatang.
Sebelumnya Provinsi Riau masuk dalam 6 provinsi yang diminta oleh Wakil Presiden Ma'aruf Amin siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Berbagai persiapan telah dilakukan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pemerintah sudah menyiapkan strategi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dia mengatakan ada enam provinsi yang menjadi prioritas pencegahan Karhutla.
"Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang kejadian yang lalu, ada enam provinsi prioritas ada tiga di Sumatera, yakni Riau, Sumsel, Jambi. Kemudian tiga di Kalimantan, yakni Kalbar, Kaltara, dan Kalsel," kata Suharyanto beberapa waktu lalu. [**]