Metroterkini.com - Pemerintah Malaysia akan mengalokasikan dana tambahan hingga RM1 miliar atau setara Rp3,5 triliun untuk meningkatkan keamanan perbatasan di Sabah dan Sarawak. Kebijakan itu seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara oleh Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan Kementerian Keuangan telah memberikan persetujuan awal untuk alokasi tersebut.
"Dalam diskusi saya baru-baru ini dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, kami berbicara tentang ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang dekat dengan Sabah dan Sarawak," kata Anwar Ibrahim, seperti diberitakan The Straits Times, Sabtu (21/1).
"Karena itu, kami telah memutuskan untuk memberikan alokasi tambahan untuk meningkatkan keamanan perbatasan serta infrastruktur dasar seperti jalan, agar kami tidak terlihat terlalu ketinggalan" lanjutnya.
Alokasi dana itu nantinya akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur Malaysia di Sabah dan Sarawak. Beberapa di antaranya yakni fasilitas pabean, imigrasi, dan karantina (CIQ).
Selain itu, Datuk Seri Anwar juga memastikan dana tambahan setara Rp3,5 triliun itu akan dipakai untuk meningkatkan berbagai infrastruktur di sepanjang perbatasan Malaysia dan Indonesia.
Alokasi tambahan RM1 miliar tersebut diharapkan bakal masuk dalam anggaran pemerintah Malaysia untuk 2023, yang akan diajukan pada Februari mendatang.
Proyek tersebut juga diperkirakan akan segera dimulai dengan usulan peningkatan fasilitas CIQ dan jalan yang menghubungkan Sabah dan Sarawak.
Datuk Seri Anwar mengatakan pemerintah federal telah setuju untuk meningkatkan hibah khusus untuk Sabah dan Sarawak.
Kesepakatan itu sebagai bagian dari perjanjian Malaysia Agreement 1963 (MA63), yang mana menyatakan dua wilayah Malaysia Timur itu dikelola sebagai wilayah, bukan negara bagian.
Sebagai permulaan, Sarawak nantinya akan menerima RM300 juta dalam bentuk hibah. Alokasi tersebut mengalami peningkatan signifikan karena hibah sebelumnya hanya sebesar RM16 juta.
Sementara itu, wilayah Sabah akan menerima RM260 juta yang juga meningkat signifikan dari hibah sebelumnya sebesar RM26 juta. Meski demikian, usulan itu masih akan melalui sejumlah tahapan diskusi lebih lanjut.
Anwar Ibrahim sebelumnya mendukung Presiden Jokowi soal investasi di IKN Nusantara. Menurutnya, ada kepentingan Sabah dan Serawak yang perlu diperjuangkan.
Ia pun mengatakan Malaysia akan melakukan pendekatan positif agar pembangunan IKN juga bermanfaat bagi Sabah dan Serawak. [**]