Metroterkini.com - Gubernur Riau Syamsuar menyemprot Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Riau, Arief Setiawan. Arief disemprot karena dinilai tak terbuka masalah perbaikan dan pembangunan jalan yang bikin gubernur disalahkan masyarakat.
Gubernur menyemprot Arif saat refleksi awal tahun di Balai Serindit, Senin kemarin. Arief dinilai tidak terbuka sebagai Kepala Dinas hingga akhirnya masyarakat menyalahkan gubernur soal jalan rusak.
"Di antara jalan ini ada nasional, provinsi dan kabupaten kota. Makanya, saya minta Pak Kadis PU terbuka, sampaikan saja," kata Syamsuar, Senin (2/1/2023).
Di situlah Syamsuar langsung meminta Arief tidak menutup-nutipi informasi soal jalan rusak yang dikeluhkan masyarakat. Di mana pada 2022 lalu sampai ada 20 orang kepala desa di Indragiri Hulu menghadap kepada gubernur karena jalan di daerahnya rusak berat.
Selain itu, Syamsuar mengaku disalahkan masyarakat soal kerusakan jalan di Kota Pekanbaru. Mengingat jalan rusak dalam kota hingga saat ini belum ditangani oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun dan jajarannya.
"Untuk dimaklumi, ada masyarakat jalan rusak. Contoh jalan kota rusak, gubernur juga disalahkan," kata Syamsuar.
Kerusakan jalan di sejumlah daerah terjadi di beberapa titik. Salah satunya jalan rusak di daerah Siak, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi.
Selain tiga daerah itu, kerusakan jalan juga terjadi di Pekanbaru. Namun di Pekanbaru kerusakan mayoritas terjadi di jalan milik Pemko Pekanbaru.
Khusus Pekanbaru, kerusakan jalan terjadi dalam kota. Namun kerusakan jalan dalam kota itulah yang diduga bikin Syamsuar disalahkan masyarakat.
"Jalan rusak sudah sejak 2021 lalu, tidak ada perbaikan sampai sekarang, ini udah tahun 2023. Entah kapan diperbaikinya" ujar warga Jalan Sigunggung, Firmansyah.
Kerusakan jalan dalam kota terjadi di sejumlah lokasi. Kerusakan parah terjadi di daerah Sukajadi, Jalan Cipta Karya, Jalan Delima, Jalan Bangau Sakti, Jalan Swakarya dan jalan-jalan lain dalam kota.
Selain itu, kerusakan jalan juga terjadi di sejumlah ruas jalan akibat proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). kerusakan di daerah itu juga kerap dikeluhkan oleh masyarakat. [**]