Mantan Dirut PT NHR Dituding Dalang Pemblokiran Angkutan TBS

Rabu, 28 Desember 2022 | 23:23:03 WIB

Metroterkini.com - Akibat pemblokiran akses jalan masuk menuju PT Nikmat Halona Reksa (NHR) yang berada di wilayah Desa Seberida, Kecamatan Pangkalan Batang Gansal Inhu Riau, membuat puluhan armada truck tangki pengangkut CPO milik perusahaan tersebut tidak bisa keluar masuk.

Akibatnya pihak perusahaan mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah. Kerugian itu dari pihak pengangkutan, pengangkutan, penyusutan minyak mentah kelapa sawit (CPO), kenaikan asam produksi akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar akibat tindakan arogan dan premanisme oleh oknum yang diduga menunggangi permasalahan yang sedang terjadi didalam internal PT NHR.

Salah seorang karyawan PT NHR yang namanya tidak mau dia sebutkan tapi ingin persoalan ini dipublikasikan agar semua pihak tahu, meminta dengan santun kepada media ini, bahwa persoalan diinternal perusahaan tempat dia mencari nafkah selama ini membuat banyak pihak merugi.
Kata sumber ini, diperkirakan ribuan ton kelapa sawit atau Tandan Buah Segar (TBS) tidak bisa diolah.

Karena pabrik terpaksa dihentikan akibat aktivitas penutupan akses jalan keluar masuk ke PKS PT NHR oleh oknum-oknum yang informasinya disuruh oleh Mantan Dirut PT NHR, Hendry Wijaya.

"Akibat dari masalah pesangon pribadinya (Hendry Wijaya) yang belum diproses oleh pihak perusahaan. Kita sangat menyayangkan betapa egoisnya dan piciknya pemikiran kepentingan pribadi tapi mengorbankan para karyawan dan masyarakat banyak," terang sumber ini sambil menghela nafas panjang, Selasa (27/12).

Dia mencari keadilan dari persoalan ini termasuk kehadiran dari aparat keamanan di Kabupaten Inhu maupun dari Pemkab Inhu. Jika hal ini terus dibiarkan maka iklim investasi di Kabupaten Inhu sudah tidak aman lagi. 

"Jangan salahkan jika kami para karyawan ataupun masyarakat yang merasa sangat dirugikan atas penutupan pabrik ini, mengambil tindakan yang sebenarnya sangat tidak kami inginkan terjadi. Tapi mohon diingat bahwa keluarga kami butuh kerja untuk bisa hidup," tegasnya.

Dia dan para karyawan lainnya akan meminta pertanggung jawaban terhadap Hendry Wijaya atas penutupan akses jalan yang membuat pabrik tidak beroperasi. Sehingga para karyawan tidak bekerja dan berbuntut tidak menerima gaji.

Diakhir keterangannya, sumber ini menegaskan, melalui serikat pekerja karyawan akan menyiapkan pengacara untuk mensomasi dan menempuh jalur hukum kepada pihak Hendry Wijaya. [nto]

Terkini