Metroterkini.com - Desa Tanjung Ganti Kecamatan Maje Kabupaten Kaur di tahun 2022 ini mendapatkan kucuran Anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp.624.430.000,- yang bersumber dari APBN Murni tahun 2022.
Untuk diketahui sisa BLT DD 40% yang tidak tersalurkan di tahun 2022 ini sebesar Rp. 163.372.000,- dan sudah di relokasi untuk beberapa item kegiatan salah satunya Pembangunan Drainase di lingkungan Desa Tanjung Ganti.
Kegiatan Dana Desa (DD) Desa Tanjung Ganti Kecamatan Maje disorot oleh Lembaga Tinggi Komando Pengendali Stabilitas Ketahanan Nasional PIN RI Kabupaten Kaur.
"Pembangunan Drainase di Dugaa asal jadi, sebab hasil pantauan lapangan, menunjukan ada yang tidak beres dalam kegiatan Fisik Drainase kita telah turun langsung ke lapangan," terang Ketua LT KPSKAN PIN RI Kabupaten Kaur Fauzan.
Masih kata Fauzan hal ini menujukan Pengelola Dana Desa (DD) Desa Tanjung Ganti tidak transparan bahkan mengarah pada penyimpangan penggunaan Anggaran Dana Desa (DD).
“Volume saluran atas drainase tidak sama, saluran bawah juga tidak sama kedalaman drainase bervariasi ditambah volume galian drainase juga dipertanyakan, papan Proyek juga tidak ada,” tambahnya.
"Realisasi Dana Desa (DD) Desa Tanjung Ganti akan terus kita dalami, termasuk kegiatan di Luar kegiatan fisik seperti Ketahanan Pangan dan Pencegahan Covid-19," tegasnya.
Hasil pantauan jurnalis metroterkini.com, di lokasi kegiatan Sabtu 12 November 2022, di lokasi kegiatan fisik drainase Desa Tanjung Ganti tidak ditemukan papan proyek.
Saat ditanyakan kepada pekerja di lokasi mereka mengaku hanya bekerja. Soal pengerjaan drainase berapa volumenya termasuk papan merek kegiatan mereka juga tidak tahu. “Kami hanya bekerja,” tutur salah seorang pekerja.
Kepala Desa Tanjung Ganti Tardian Sapri, Sabtu (12/11/2022) yang dikonfirmasi via WatshApp menyampaikan papan proyek drainase sudah robek (Cabik). Anggaran kegiatan tersebut senilai Rp 60 juta.
Ditanya soal volome kegiatan fisik drainase, Kepala Desa Tanjung Ganti Tardi Sapri tidak memberikan jawaban. [Ferry]