Uni Eropa Ancam Musnahkan Tentara Rusia jika Putin Pakai Nuklir

Jumat, 14 Oktober 2022 | 22:53:23 WIB

Metroterkini.com - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis (13/10/2022) memperingatkan, tentara Rusia akan dimusnahkan oleh militer Barat jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.

"Putin bilang dia tidak menggertak. Yah, dia tidak menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan Negara-negara Anggota, dan Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," kata Borrell dalam pembukaan Akademi Diplomatik di Belgia.

"Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan menciptakan jawaban, bukan jawaban nuklir, tetapi jawaban yang sangat kuat dari pihak militer sehingga tentara Rusia akan dimusnahkan," lanjutnya dikutip dari kantor berita AFP.

Kekhawatiran bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina tumbuh setelah Putin mengeluarkan ancaman terselubung, saat ia melakukan pencaplokan empat wilayah yang diduduki ketika menghadapi kemunduran di medan perang.

Kepala NATO Jens Stoltenberg sudah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi parah jika meluncurkan serangan nuklir ke Ukraina yang pro-Barat.

"Kami tidak akan membahas secara tepat bagaimana kami akan merespons, tetapi tentu saja, ini akan mengubah sifat konflik secara mendasar," ujar Stoltenberg.

"Bahkan setiap penggunaan senjata nuklir yang lebih kecil akan menjadi hal yang sangat serius," tambahnya.

Seorang pejabat senior NATO pada Rabu (12/10/2022) mengatakan, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan hampir pasti menarik tanggapan fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri.

NATO tidak mengancam menggunakan persenjataan nuklirnya untuk merespons, karena Ukraina bukan negara anggota dan tidak tercakup dalam klausul pertahanan diri bersama.

AS dan NATO sejauh ini menghindari intervensi militer dalam konflik Ukraina karena takut memicu konflik nuklir dengan Rusia.

"Tujuan mendasar dari penangkal nuklir NATO adalah untuk menjaga perdamaian dan mencegah agresi serta mencegah pemaksaan terhadap sekutu NATO," kata Stoltenberg. "Keadaan di mana NATO mungkin harus menggunakan senjata nuklir sangat jauh," pungkasnya. [**]
 

Terkini