Negara Gabon di Afrika Ternyata Punya HUT Sama dengan RI

Rabu, 17 Agustus 2022 | 23:38:23 WIB

Metroterkini.com - Gabon, negara yang berada di pantai barat Afrika, memiliki tanggal kemerdekaan sama dengan Indonesia, yakni pada 17 Agustus. 

Gabon merdeka dari Prancis pada 17 Agustus 1960. Sementara Indonesia menggaungkan proklamasi kemerdekaan dari Belanda pada 17 Agustus 1945.

Sebagaimana diberitakan Britannica, Gabon memiliki hubungan dekat dengan Prancis, pun menganut budaya dan bahasa Prancis.

Kedekatan ini muncul mengingat Gabon sempat dijajah Prancis pada 1800-an. Pada 1800, Inggris menjadi pemimpin industri manufaktur di Teluk Guinea.

Gabon sendiri merupakan salah satu wilayah di Teluk Guinea.

Pada 1815, Prancis berupaya lebih aktif bermain di sektor komersial wilayah itu, pun memutuskan bekerja sama dengan Inggris untuk melawan perdagangan budak yang terjadi dalam periode tersebut.

Untuk menyelesaikan praktik perdagangan budak di Gabon, Kapten Prancis Edouard Bouet-Willaumez mendiskusikan kesepakatan dengan dua kepala klan Mpongwe (etnis asli Gabon) pada 1839 dan 1841.

Pada 1839, Prancis berdiskusi dengan Raja Denis atau yang dikenal sebagai Antchouwe Kowe Rapontchombo. Pada 1841, Prancis bernegosiasi dengan Raja Louis atau Anguile Dowe.

Dari kedua diskusi ini, kedua kepala klan asli Gabon sepakat untuk mengakhiri perdagangan budak dan menyetujui kedaulatan Prancis di tanah mereka.

Sementara itu, wilayah Gabon lain, yakni yang dikuasai oleh Raja Glass atau R'Ogouarowe, menjalin hubungan dekat dengan Inggris, Amerika, dan Jerman.

Pada 1842, misionaris Kristen Protestan Amerika membuka sekolah di wilayah Raja Glass. Tindakan ini membuat Prancis kemudian membangun Fort d'Aumale di wilayah Raja Louis pada 1843.

Pada 1844, Prancis mengirimkan misionaris Katolik Roma untuk mengenalkan budaya Prancis bagi etnis Mpongwe dan tetangga mereka.

Prancis kemudian berhasil membuat kesepakatan dengan Raja Glass, yang mengakui Prancis sebagai pemerintah wilayahnya.

Mulai 1850-an hingga 1860-an, Prancis terus memperluas kendali mereka ke pinggiran dan pedalaman wilayah Gabon.

Pada 1910, Gabon menjadi satu dari empat koloni yang bergabung dengan Federasi Afrika Khatulistiwa Prancis. Federasi itu merangkul empat wilayah Prancis di Afrika tengah dari 1910 sampai 1959.

Meski begitu, kekuasaan Prancis di Gabon menuai perlawanan dari sejumlah pihak. Perlawanan ini disebabkan karena Prancis menerapkan pajak seragam, pajak tenaga kerja untuk proyek publik, dan kerja paksa.

Dalam periode tersebut, etnis Gabon terbagi dalam kelompok pro-pemerintah Prancis dan kelompok perlawanan.

Pada 1958, Gabon menjadi republik otonomi di dalam Asosiasi Prancis. Gabon kemudian mendapatkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1960.

Sebagaimana diberitakan Anadolu Agency, Gabon biasanya merayakan hari kemerdekaan dengan parade militer.

Gabon sendiri merupakan negara yang kaya akan sumber daya mineral, seperti berlian, emas, minyak bumi, gas alam, dan bahan baku besi. [**]

 

Terkini