Pria 55 Tahun Turun dari Puncak Everest dengan Paralayang

Kamis, 26 Mei 2022 | 22:05:44 WIB

Metroterkini.com - Sungguh gila! Seorang pendaki Afrika Selatan telah melakukan penerbangan legal pertama dari Gunung Everest. Adalah Pierre Carter yang sudah melakukannya. Dia pria berusia 55 tahun.

Dia mendaki ke Puncak Gunung Everest lebih dulu, kemudian turun dengan paralayang.

Carter memulai penerbangan itu di titik dekat puncak. Tepatnya, pada ketinggian hampir 8.000 meter (26.247 kaki) minggu lalu.

Tetapi, kondisi cuaca menghalangi Carter untuk sampai ke puncak Everest setinggi 8.849 meter (29.032 kaki). Dia pun memulai penerbangannya dari punggungan South Col sekitar tengah hari.

Carter terbang dengan kecepatan tertinggi 80 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu, dia hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mendarat di dekat basecamp Gorakshep pada ketinggian 5.164 meter.

"Itu sebuah penerbangan yang keren untuk turun. Mulai dari di atas awan, kemudian menembus awan, dan turun," kata Carter seperti dikutip dari AFP, Kamis (26/5/2022).

Untuk memulai paragliding itu, Carter mendaki lebih dulu. Tetapi, kondisi cuaca menghalangi Carter untuk sampai ke puncak Everest setinggi 8.849 meter (29.032 kaki). Dia pun memulai penerbangannya dari punggungan South Col sekitar tengah hari.

"Lepas landas selalu sulit dengan posisi yang semakin tinggi... glider tidak ingin terbang dengan mudah," kata Carter.

Carter memang seorang pendaki kenyang pengalaman. Dia mulai mendaki saat remaja dan langsung menjadi tertarik pada paralayang.

Sejak 2005, ia telah menyelesaikan pendakian lima dari tujuh puncak dunia. Dia memulainya dari Gunung Elbrus di Rusia.

Carter mencapai puncak Denali Alaska pada tahun 2016 dan mencoba turun dengan paralayang. Tetapi, dia gagal mengantongi izin untuk terbang. Dia kemudian mewujudkannya di Gunung Vinson di Antartika.

Jika dirunut, sebelumnya tiga pendaki yang menuruni Everest dengan paralayang. Tetapi, semuanya tanpa izin pemerintah.

Alpinist dan pilot Prancis Jean-Marc Boivin adalah orang pertama yang melakukan paralayang turun dari Everest pada tahun 1988.

Sepasang suami istri Prancis melakukan penerbangan tandem dari puncak pada tahun 2001 dalam suatu prestasi yang diulang satu dekade kemudian oleh sepasang pendaki Nepal.

"Ini adalah pertama kalinya Nepal mengeluarkan izin terbang di pegunungannya," kata Sherpa Dawa Steven dari Asian Trekking.

Sherpa berharap lebih banyak pendaki yang mengikuti Carter musim depan. Itu agar otoritas Nepal segera mempermudah izin paralayang dari Himalaya.

"Banyak pendaki yang juga paraglider dan gagasan memanjat dan turun dengan terbang semakin populer," kata Sherpa.

"Pihak berwenang seharusnya melihat ini sebagai cara untuk meningkatkan industri pariwisata Nepal, terutama setelah Covid," kata Sherpa.

Negara ini baru membuka kembali puncak Everest untuk pendaki gunung tahun lalu setelah pandemi virus corona menutup jalur pendakian pada tahun 2020. [**]

Terkini