Metroterkini.com - Memanas! Pasukan militer Rusia telah memasuki ibu kota Kiev, Ukraina. Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut 'musuh' telah berada di distrik Obolon, yang berjarak 9 kilometer dari gedung parlemen di pusat kota Kiev.
Seperti dilansir BBC, Jumat (25/2/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina mendorong warga setempat untuk membuat bom molotov untuk melawan pasukan Rusia yang mendekati wilayah mereka. Warga sipil lainnya disarankan untuk mencari perlindungan.
"Warga yang damai -- berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah," imbau kementerian.
Tidak diketahui jumlah pasukan Rusia yang telah memasuki Kiev. Namun sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang disebut sebagai konvoi kendaraan lapis baja melaju di jalanan distrik Obolon.
Video-video itu tampaknya direkam oleh warga dari rumah masing-masing. BBC mengonfirmasi bahwa video itu benar diambil di distrik Obolon.
Sebelumnya, pasukan Rusia dilaporkan telah mencapai pinggiran Kiev pada Jumat (25/2) waktu setempat. Pemerintah Ukraina menyebut ibu kota dihantam 'serangan roket mengerikan' pada pagi hari.
"Pasukan serangan udara dari Angkatan Bersenjata Ukraina tengah bertempur di area-area permukiman Dymer dan Invankiv," ungkap militer Ukraina dalam pernyataan via Facebook.
Dymer diketahui hanya berjarak 45 kilometer di sebelah utara Kiev, sedangkan Ivankiv berjarak sekitar 60 kilometer di sebelah barat laut ibu kota Ukraina itu.
Militer Ukraina dalam pernyataannya mengklaim telah menghentikan pasukan Rusia di Sungai Teteriv, anak Sungai Dnieper yang mengalir melalui Kiev, dengan meledakkan sebuah jembatan di atas sungai tersebut.
Disebutkan juga oleh militer Ukraina bahwa pihaknya berhasil merebut kembali pangkalan udara Gostomel, yang sebelumnya dilaporkan dikuasai pasukan Rusia setelah invasi dimulai. AFP belum bisa memverifikasi secara independen klaim ini.
Presiden Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2) menuduh militer Rusia juga menargetkan area-area sipil dan memuji warga Ukraina atas 'kepahlawanan' mereka.
"Mereka mengatakan bahwa objek-objek sipil bukanlah target bagi mereka. Ini adalah kebohongan lain dari mereka. Kenyataannya, mereka tidak membedakan area-area di mana mereka beroperasi," sebutnya. [*]