Taliban Berharap Dapatkan Pengakuan Internasional

Kamis, 03 Februari 2022 | 18:19:55 WIB

Metroterkini.com - Taliban meyakini semakin dekat untuk mendapatkan pengakuan internasional setelah melakukan pembicaraan dengan negara-negara Barat di Norwegia. Namun Taliban juga menegaskan bahwa setiap konsesi yang dibuat pemerintahan baru Afghanistan akan disesuaikan dengan ketentuan mereka.

Seperti dilansir AFP, Kamis (3/2/2022), dalam wawancara pertama sejak kembali dari Oslo, Norwegia, Menteri Luar Negeri Afghanistan di bawah Taliban, Amir Khan Muttaqi, juga mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera mencairkan aset Afghanistan demi meredakan krisis kemanusiaan.

Sejauh ini belum ada satupun negara yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu.

Namun dalam wawancara dengan AFP pada Rabu (2/2) waktu setempat, Muttaqi menuturkan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan perlahan-lahan mendapatkan pengakuan internasional.

"Dalam proses mendapatkan pengakuan... kami semakin dekat dengan tujuan itu," sebut Muttaqi.

"Itu adalah hak kami, hak rakyat Afghanistan. Kami akan melanjutkan perjuangan politik dan upaya kami hingga kami mendapatkan hak kami," tegasnya.

Pembicaraan di Norwegia bulan lalu menjadi yang pertama melibatkan Taliban dan digelar di negara Barat dalam beberapa dekade terakhir. Sementara Norwegia bersikeras menyatakan pertemuan itu tidak dimaksudkan untuk memberikan pengakuan resmi, Taliban menggembar-gemborkannya demikian.

Muttaqi menyatakan pemerintahan Taliban secara aktif terlibat dengan komunitas internasional -- sebuah indikasi jelas, menurut Muttaqi, untuk penerimaan yang berkembang.
"Komunitas internasional ingin berinteraksi dengan kami," ucapnya. "Kami telah memiliki pencapaian yang baik dalam hal itu," imbuh Muttaqi.

Lebih lanjut, Muttaqi menyatakan beberapa negara mengoperasikan kembali Kedutaan Besar mereka di Kabul, dan lebih banyak lagi akan segera dibuka kembali. "Kami mengharapkan Kedutaan dari beberapa negara Eropa dan Arab juga akan dibuka," sebutnya.

Namun Muttaqi juga menegaskan bahwa konsesi apapun yang dibuat Taliban di sektor-sektor, seperti hak asasi manusia (HAM), akan sesuai dengan ketentuan Taliban dan bukan akibat tekanan internasional.

"Apa yang kami lakukan di negara kami bukan karena kami harus memenuhi persyaratan, atau kami melakukannya di bawah tekanan seseorang. Kami melakukannya sesuai rencana dan kebijakan kami," pungkasnya. [**]
 

Terkini