Metroterkini.com - Menghadapi musin hujan, warga Pekanbaru khususnya yang bermukim di sekitar bantaran Sungai Sail Pekanbaru selalu dihantui banjir dan siap merendam rumah mereka dengan air banjir. Penyebab utama adalah terjadinya pendangkalan di sungai tersebut sehingga air tidak lancar mengalir ke Sungai Siak.
Salah seorang warga Sigit mengakui, warga pinggiran Sungai Sail yang lebih parah berdampak banjir akibat tidak jalanya normalisasi anak sungai Siak tersebut. Seperti di Jalan Lokomotif di belakang Kantor Lurah beberapa KK (Kepala Keluarga) juga terkena dampak, demikian juga warga sekitar komplek Jondul.
"Tapi yang paling banyak dan paling parah di Jalan Gunung Kelud. Banyak kena imbasnya tuh," ujar Sigit seperti dilansir dari antaranews, Kamis.
"Kalo nanti Desember, hujannya pagi malam. Di daerah sini, ya banjirnya dalamnya itu bisa sampe selutut orang dewasa lah. Kalau d iwilayah Gunung Kelud sana bisa sampe sedada orang dewasa. Mesjid aja sampai tenggelam lantai sampe jendelanya. Untuk tahun ini sudah dua kali banjir," tambah Sigit.
Sigit mengatakan pemerintah sudah sering melakukan survei dan janji-janji akan melakukan normalisasi di sekitar sungai namun sampai saat ini masih belum benar-benar terealisasi dengan baik.
"Kemarin ada tuh orang dari Jakarta. Udah ada niat normalisasi sungai. Udah ngukur jalan dari jalan Hangtuah sana tapi sampai saat ini belum ada juga lagi. Tahun lalu udah ada seremonial di Harapan Raya, rencana normalisasi sungai juga. Rencananya mau bikin turap seperti di jembatan sungai Siak di dekat Leighton. Ya belum juga. Terus juga ada yang dari PU udah dua kali datang, udah foto-foto juga. Tapi ya belum juga terealisasi," tambah Sigit.
Walaupun begitu, besar harapan Sigitdan warga lainnya mengenai keseriusan pemerintah serta kesadaran masyarakat lain untuk menangani masalah ini.
"Harapan ya, sungai-sungai seperti ini harus dinormalisasi lagi, terus masyarakat juga harus tahu kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan," tutup Sigit. [redM]