Agong Tunjuk Ismail Yaakob Jadi Perdana Menteri Malaysia

Jumat, 20 Agustus 2021 | 22:50:52 WIB

Metroterkini.com - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah, menunjuk Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri menggantikan Muhyddin Yassin.

Menurut keterangan Istana Kerajaan yang dilansir Reuters, Jumat (20/8/2021), Sabri mengantongi 114 dukungan dari 222 kursi di parlemen.

Penunjukan Sabri kembali menempatkan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang merupakan partai tertua di Negeri Jiran, dalam pucuk kekuasaan setelah kalah dari koalisi Pakatan Harapan pada pemilu 2018 silam

Sultan Abdullah mengatakan Sabri harus terlebih dulu menghadapi jajak pendapat dari parlemen, buat membuktikan dia memang mempunyai dukungan mayoritas. Voting itu harus digelar tidak lama setelah ditunjuk.

Ismail Sabri bukanlah orang baru dalam pemerintahan dan politik Negeri Jiran. Pria 61 tahun itu belum lama ini ditunjuk Muhyiddin sebagai wakil perdana menteri pendampingnya pada Juli lalu.

Sebelum menjadi Wakil PM, Ismail Sabri merupakan Menteri Pertahanan Malaysia dalam kabinet Muhyiddin.

Pada 2015-2018, mantan pengacara itu juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Agrobisnis.

Sebelumnya, anggota parlemen daerah pemilihan bera, Pahang, itu juga pernah ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri serta Menteri Olah Raga dan pemuda.

Ismail Sabri saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Partai politik terbesar di Malaysia, Partai Organisasi Persatuan Melayu Nasional (UMNO). Partainya itu menarik dukungan dari koalisi Muhyiddin, Perikatan Nasional, yang salah satu pemicu pengunduran diri sang PM.

Sebelum terjun ke politik, Ismail Sabri mengawali karir sebagai advokat pada pertengahan 1980-an.

Sejak 1985, ia perlahan menjajaki dunia politik sebelum akhirnya diangkat sebagai Anggota Dewan Distrik Temerloh pada 1987. Setahun berselang, Ismail Sabri diangkat sebagai Kepala Penerangan UMNO Cabang Tamerloh.

Selama Di UMNO, kariernya terus membaik hingga pada 2008 saat memutuskan untuk bertarung memperebutkan kursi parlemen menggunakan tiket koalisi Barisan Nasional.

Ia bertarung di daerah pemilihan Bera, negara bagian Pahang. Berkat pilihannya itu, ia berhasil memenangkan pemilihan dengan suara 18.051, mengalahkan lawannya Mazlan Aliman dari Partai Islam Se-Malaysia yang hanya berhasil meraup 14.230 suara.

Dari situ karier politik Yaakob meroket. Beberapa kali, Yakoob dipercaya untuk mengisi posisi di beberapa kementerian.

Kontroversi

Ismail Sabri sempat memicu kontroversi pada 2015 karena mendesak warga Melayu memboikot bisnis etnis Tionghoa di Negeri Jiran yang dinilai memonopoli untung hingga mendiskriminasi pengusaha non-Tiongkok,

Dalam unggahannya di Facebook, Ismail Sabri beralasan orang Melayu perlu menggunakan kekuatan konsumen untuk mencegah "pencurian keuntungan" oleh etnis China-Malaysia, yang disebut menguasai lebih dari 90 persen perekonomian Negeri Jiran.

Di tahun yang sama, Ismail Sabri juga dihujani kritik karena berencana membentuk marketplace digital yang disebut "Low Yat 2". Ismail Sabri mengklaim platform jual beli itu hanya diperuntukkan bagi pedagang dan pengusaha Melayu.

Ia menuturkan platform Low Yat 2 dibentuk untuk bisa menyaingi Low Yat Plaza, toko barang elektronik yang paling terkenal di Malaysia.

Masih di tahun 2015, Ismail Sabri menyatakan mendukung industri rokok elektrik atau vaping di Malaysia. Dia mengatakan bahwa industri tersebut didominasi kaum Melayu.

Padahal, Kementerian Kesehatan Malaysia menerbitkan peringatan terkait merokok, termasuk rokok elektronik, karena berbahaya bagi kesehatan. Banyak dokter dan aktivis kesehatan mencela dukungan Ismail Sabri untuk industri vaping tersebut. [**]
 

Terkini