Metroterkini.com - Ribuan orang memadati bandara Kabul untuk dievakuasi usai Taliban menguasai Afghanistan. Menurut NATO, lebih dari 18 ribu orang telah dievakuasi dan meninggalkan Afghanistan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (20/8/2021), pejabat NATO menyebut lebih dari 18 ribu orang telah dievakuasi dari Bandara Kabul usai Taliban kuasi Aghanistan. Kerumuman pun terjadi di luar bandara.
NATO menyebut orang-orang mulai putus asa untuk bisa meninggalkan Afghanistan. Mereka tetap berada di bandara meski Taliban telah mendesak orang-orang yang tidak memiliki dokumen perjalanan resmi untuk pulang.
Kekacauan menyelimuti Bandara Kabul sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Minggu (15/8) waktu setempat. Ribuan orang membanjiri bandara hingga ke landasan dengan harapan bisa terbang keluar dari Afghanistan.
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), berupaya mengevakuasi para diplomat dan warga mereka serta warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk dievakuasi dari negaranya. AS mengerahkan ribuan tentara untuk mengamankan proses evakuasi tersebut.
Sampai dengan Minggu (15/8), dilaporkan terdapat 12 orang tewas di bandara. Menurut pejabat NATO, Kematian yang terjadi dipicu oleh insiden desak-desakan saat orang-orang berupaya masuk ke bandara dengan harapan bisa terbang keluar Afghanistan atau oleh insiden penembakan yang terjadi di area bandara.
Warga terus memadati Bandara Kabul, Afghanistan. Mereka berniat meninggalkan negaranya.Warga terus memadati Bandara Kabul, Afghanistan. Mereka berniat meninggalkan negaranya. [**]