Usai COVID-19, Kini Tsunami Diabetes Hantam India

Kamis, 12 Agustus 2021 | 00:00:58 WIB

Metroterkini.com - Di India, beberapa pasien mengeluhkan adanya kenaikan gula darah atau penyakit diabetes setelah sembuh dari COVID-19. Padahal, sebelumnya mereka merasa tidak memiliki penyakit diabetes.

Hal ini diduga sebagai akibat penggunaan obat steroid pada pasien COVID-19. Steroid mengurangi peradangan di paru-paru untuk pasien COVID-19 dan membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan virus.

Dr dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, ahli diabetes dari RS Cipto Mangunkusumo, menyebut jika hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana proses terjadinya diabetes pada pasien COVID-19. Namun, ia membenarkan jika penggunaan steroid dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Selain penggunaan steroid, kondisi tubuh juga menjadi faktor yang memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Saat mengalami COVID-19, tubuh menjadi stres sehingga meningkatkan hormon tertentu.

"Pada saat itu kompensasi tubuh adalah menaikkan beberapa hormon-hormon di mana hormon tersebut akan mengakibatkan gulanya naik," ujarnya dalam diskusi daring, Kamis, (12/8/2021).

"Misalnya hormon kortisol, itu dalam kondisi infeksi berat itu naik. Kortisol, adrenalin, meningkat. Jadi pada kondisi sakit berat itu semua naik. Sehingga yang tadinya gulanya gak apa-apa, begitu Covid gulanya jadi tinggi-tinggi," sambungnya.

Namun, ia mewanti-wanti masyarakat untuk tidak berpikir jika kondisi gula darah yang naik ini murni karena COVID-19. Menurut dr Wisma, hampir sebagian besar pasien sebenarnya sudah ada pre diabetes atau diabetes namun tidak menyadarinya.

"Dua pertiga sampai tiga perempat orang itu nggak sadar kalau punya diabetes. Barulah saat COVID ini ketemu (punya diabetes). Karena kalau cuma karena steroid, begitu dia sembuh, steroid distop, gulanya baik lagi," tutupnya. [**]

Terkini