Metroterkini.com - Bertepatan Hari Jadi Ke-64 Provinsi Riau, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengelola Wilayah Kerja minyak dan gas (Migas) Blok Rokan pada 9 Agustus 2021.
Sebelumnya ladang minyak tersebut selama 70 tahun dikelola oleh Chevron. Sejak berproduksi pertama kali pada 1951, Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak hingga saat ini. Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada Mei 1973.
Kini pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke pertamina untuk jangka waktu 20 tahun ke depan dan Saat ini wilayah kerja tersebut menghasilkan sekitar 165.000 barrel minyak per hari atau sekitar 24 persen produksi minyak nasional dan sebelumnya Provinsi Riau dimana hampir 51,5 persen cadangan minyak nasional ada di tanah Melayu Riau.
Aktivis Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Riski Beradat menyatakan, pihaknya bersama-sama dari perwakilan ketua setiap provinsi mahasiswa Riau se-Indonesia sudah melakukan konsolidasi dan diskusi internal mengenai dinamika Blok Rokan.
"HUT ke 64 Riau tahun ini momentum yang tepat bagi Provinsi Riau bisa mendapatkan haknya di Blok Rokan. Dimana selaras dengan janji pak Jokowi dimana pak Jokowi menyampaikan ketika berkampanye di Riau bahwa akan memberikan kesempatan kepada putra Melayu Riau untuk menjadi komisaris utama Hulu Rokan. Kami akan tuntut itu dan jangan ingkar janji," tegas mantan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau (Hipemari) Jakarta ini.
Riski kembali menegaskan, pihaknya dari gabungan mahasiswa Riau se-Indonesia akan mengawal dan menyurati Presiden, serta dan Direktur PT Pertamina untuk segera merealisasikan janji-janji, serta kesepakatan yang sudah disampaikan kepada masyarakat Riau di Blok Rokan.
"Jangan sampai juga hanya seromonial belaka saja bertukarnya dari Chevron ke Pertamina, faktanya belum bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat Riau terutama masyarakat di wilayah penghasil dan sekitar wilayah pertambangan," katanya.
"Kemudian untuk persoalan SDM, putra-putri Riau juga banyak berkompeten di bidang perminyakan dan bidang lainnya. Karena itu sudah sepatutnya dan saatnya putra-putri asli Riau menikmati dari hasil bumi kelahirannya sendiri, dan masyarakat Riau merasakan kesejahteraan kembalinya Blok Rokan," tukasnya. [**]