Metroterkini.com - Nama Joker ternyata bukan hanya menjadi musuh Batman, namun juga musuh bagi pengguna Android dalam bentuk virus atau malware.
Periset keamanan dari Quick Heal Security Labs mendeteksi setidaknya delapan aplikasi di Google Play Store yang disusupi virus Joker. Meski telah melakukan penyaringan yang ketat, Google Play Store tetap dapat kebobolan aplikasi yang terinfeksi virus Joker tersebut.
Lantas, apa itu virus Joker? Dilansir dari Techradar, 10 September 2019, malware Joker ini pertama kali ditemukan oleh Aleksejs Kuprins, seorang peneliti keamanan di CSIS Security Group.
Malware Joker ini bersembunyi di balik sejumlah aplikasi Android di Play Store dan mendorong pengguna untuk berlangganan layanan premium secara diam-diam.
Menurut Kuprins, virus Joker memiliki cara kerja sebagai komponen latar belakang aplikasi secara diam-diam mengklik iklan dalam aplikasi dan melakukan hal yang sama untuk proses pendaftaran ketika berada di situs.
Kemudian mengakses pesan SMS korban, menyalin kode otorisasi yang telah mereka kirim untuk memverifikasi pembayaran berlangganan.
Perangkat Android yang terinfeksi malware Joker mungkin tiba-tiba berlangganan layanan premium dan tentu saja kehilangan uang untuk membayar layanan tersebut.
Kuprins menyatakan, malware Joker ini menargetkan pengguna di 37 negara, termasuk AS, Inggris, Australia, Uni Eropa, dan beberapa negara Asia seperti China.
Kuprins melalui blog Medium, 3 September 2019 mengatakan, saat itu virus Joker terdeteksi di 24 aplikasi dengan total lebih dari 472.000 pemasangan.
Sementara daftar lengkap 37 negara yang ditargetkan meliputi: Australia Austria Belgia Brasil China Siprus Mesir Perancis Jerman Ghana Yunani Honduras India Indonesia Irlandia Italia Kuwait Malaysia Myanmar Belanda Norwegia Polandia Portugal Qatar Argentina Serbia Singapura Slovenia Spanyol Swedia Swiss Thailand Turki Ukraina Uni Emirat Arab Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan perkembangan terbaru yang disampaikan periset keamanan dari Quick Heal Security Labs, mereka mendeteksi setidaknya delapan aplikasi di Google Play Store yang disusupi virus Joker. Peneliti Quick Heal Security Labs mengatakan, pihaknya telah melaporkan temuan tersebut kepada Google.
Saat ini, delapan aplikasi itupun telah dihapus. Akan tetapi, jika sudah terlanjur dipasang, pengguna disarankan agar segera menghapusnya dari smartphone android.
Cara menghapus aplikasi di smartphone Android Jika salah satu aplikasi berbahaya itu sudah terpasang di smartphone android, lebih baik segera hapus.
Cara menghapus aplikasi di smartphone android yakni:
- Buka menu pengaturan (setting) Pilih menu Aplikasi (App) Pilih aplikasi yang hendak dihapus
- Kemudian pilih opsi Copot Pemasangan (Uninstall)
Cara yang paling mudah adalah dengan mengecek terlebih dahulu ulasan pada kolom komentar. Jika lebih banyak komentar negatif daripada positif, lebih baik urungkan niat mengunduh aplikasi tersebut.
Perlu kehati-hatian ekstra sebelum mengunduh dan memasang aplikasi dari Google Play Store. Pasalnya, malware Joker dapat kembali lagi di aplikasi yang tidak diketahui.
Sudah sejak beberapa tahun lalu, virus Joker teridentifikasi, namun pelaku yang membuatnya belum diketahui sampai saat ini. Akan tetapi, jika dilihat dari kode bot, komentar, komando, dan server kontrol, transkripnya ditulis dalam bahasa Mandarin. Nama "Joker" sendiri berasal dari salah satu server pengendali (C&C) sang malware. [**]